Iklan

Iklan

,

Iklan

Atribut ‘Agustusan’ Buatan Garut Mulai Marak Dijual di Salatiga

Redaksi
Rabu, 27 Juli 2016, 17:50 WIB Last Updated 2016-07-27T10:50:38Z
Andi Suherman, penjual pernak-pernik Agustusan di Jalan Osamaliki Salatiga.
SALATIGA, harian7.com –Menyambut peringatan HUT Kemerdekaan RI ke 71 tahun 2016 ini, mulai marak penjual pernak-pernik “agustusan” di sejumlah titik di wilayah Kota Salatiga. Pernak-pernik itu diantaranya bendera, umbul-umbul maupun bigorn, yang kesemuanya bernuansa merah putih. Namun beberapa ada yang nuansa kombinasi warna.
Andi Suherman (49) asal Sukorame, Kecamatan Leles, Kabupaten Garut, Jawa Barat mengatakan, bahwa dirinya berjualan atribut agustusan ini baru pertama kalinya di Salatiga ini. Berangkat dari Garut bersama 12 rekannya dan di Salatiga untuk sementara kost di daerah Togaten, Mangunsari, Salatiga. Mereka satu tim itu, sama berjualan atribut agustusan.
“Saya baru pertama kali ke Salatiga ini, dari Garut berangkat bersama dengan 12 orang dan semuanya berjualan di Salatiga dengan lokasi yang berbeda. Namun, ada beberapa rekan saya yang sudah berkali-kali mengadu nasib ke Salatiga ini,” kata Herman kepadaharian7.com, ketika ditemui disela jualan di Jalan Osamaliki, tepatnya di depan SMA Kristen 1 Salatiga.
Ditambahkan, untuk masalah harga sangat terjangkau kantong pribadi. Karena harga itu mulai Rp 25.000 hingga Rp 450.000. Pernak-pernik atau atribut agustusan ini, biasanya ramai mendekati HUT Kemerdekaan RI. Untuk masalah harga, bervariasi tergantung jenis dan ukurannya. Untuk bendera rata-rata seharga Rp 25.000 hingga Rp 50.000.
Selain berjualan di wilayah Jawa, juga merambah wilayah luar Jawa seperti di Bali, Lampung, Palembang, Bengkulu serta Jambi. Para pedagang atribut agustusan ini, biasanya meninggalkan daerah Garut mulai akhir Juni atau awal Juli dan kembali lagi ke Garut, biasanya tiga hari sebelum puncak agustusan yaitu rata-rata tanggal 14 Agustus.
          “Setiap hari kami rata-rata membawa satu kodi atau kurang lebih 20 potong atribut dari semua jenis dan bentuk. Hasil penjualan, sementara belum diketahui karena saya baru mulai berjualan sejak Selasa (25/7) ini,” tandas Herman. (SAN/M.NUR)

Iklan