Ilustrasi |
Kapolres Temanggung AKBP Wahyu Wim Hardjanto kepada wartawan mengatakan, awalnya petugas mendapat info dari masyarakat akan adanya pembongkaran makam Parimah. Petugas kemudian melakukan penyelidikan dan mendatangi lokasi makam.
“Pembongkaran itu nekat dilakukan karena anak kandung almarhumah mempunyai tujuan untuk menghidupkan kembali almarhumah dan pengakuannya didasari atas wangsit atau mimpi Supriyanto. Parimah sendiri
meninggal dunia 14 April 2016 lalu,” kata AKBP Wahyu.
meninggal dunia 14 April 2016 lalu,” kata AKBP Wahyu.
Dalam membongkar makam itu, Supriyanto membawa enam rekannya dan dilakukan pada dinihari. Pembongkaran dilakukan pada saat dini hari sekitar pukul 00.00 WIB hingga 03.00 WIB dan mayat Parimah setelah berhasil dibongkar lalu dibawa pulang ke rumahnya. Rekan yang membantu pembongkaran mayat itu adalah Iswanto, Prayit, Kamto, Sumadi, Pangat, dan Wahono.
“Hingga kini, kami masih mengamankan tiga orang yaitu Supriyanto, Iswanto, dan Prayit, untuk lainnya menyusul.” Tandasnya. (Condro Laksono/Red)