 |
| Rumah Ngadimin yang tertimpa longsorang mengalami rusak parah. |
UNGARAN, harian7.com – Ngadimin (32) warga Kintelan RT 04 RW 05, Desa Pasekan, Kecamatan Ambarawa, Kabupaten Semarang, dalam sekejap rasanya langsung lems tubuhnya setelah mendapati rumahnya tertimpa tanah longsor, Kamis (26/5) pagi. Rumah yang ditempati bersama istri dan ibunya itu, pada bagian belakangnya jebol terkena reruntuhan tanah dan batu.
Informasi yang dihimpunharian7.com, kejadiannya begitu cepat sekitar pukul 07.00 WIB. Saat itu, dirinya baru saja bangun tidur dikagetkan dengan munculnya suara gemuruh di belakang rumahnya itu. Saat dilihat, ternyata tembok bagian belakang rumahnya sudah jebol tertimpa longsoran.
“Tahu rumah saya tertimpa longsoran, saya langsung keluar rumah untuk menyelamatkan diri. Longsoran tanah itu begitu cepat menjebol dinding rumah bagian belakang. Beruntung, tidak ada korban jiwa, namun dua unit motor miliknya yang ada di dalam rumah menjadi korban dan rusak,” kata Ngadimin.
Sesaat kemudian warga berbondong-bondong mendatangi rumah Ngadimin untuk memberikan pertolongan. Begitu juga dengan tim gabungan SAR Bumi Serasi Kabupaten Semarang dan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Semarang. Akhirnya mereka secara gotong royong membersihkan rumah Ngadimin dari reruntuhan.
Sementara itu, Kepala Seksi Rehabilitasi dan Konstruksi Pasca Bencana - BPBD Kabupaten Semarang, Yudinita Artsiani mengatakan, bahwa kejadian tanah longsor tersebut diduga akibat adanya kesalahan konstruksi fondasi rumah bagian belakang. Konstruksi itu kurang sesuai sehingga mudah menyebabkan tertimpa tanah longsor.
“Setelah semalam hujan deras mengguyur, diduga lapisan tanah yang ada di lereng itu menjadi rapuh dan tidak kuat menahan beban. Longsor ini termasuk musibah berat dan Pemkab Semarang akan memberikan batuan sebesar Rp 10 juta kepada keluarga korban Ngadimin,” tandas Yudinita. (SAN/M.NUR)
