 |
| Syaifudin (pelaku) saat gelar perkara di Polrestabes Surabaya |
Motif pembunuhan disebabkan karena pelaku jengkel dan cemburu terhadap korban yang menyelingkuhi istrinya, Sriyani (39).
"Pelaku tega membunuh korban karena diketahui korban masih berselingkuh dengan istrinya, meskipun menurut pengakuan pelaku, korban pernah di ingatkan,"kata Kasat Reskrim Polrestabes Surabaya, AKBP Takdir Mattanete kepada wartawan Rabu (30/3).
Korban ditemukan di Jembatan Pasar Pacar keling,Surabaya Senin (21/3) sore sekitar pukul 17.15 wib, dalam kedaan sudah tidak bernyawa. Semula petugas sempat mengira korban meninggal akibat kecelakaan. Namun karena ditemukan adanya kejanggalan dan terdapat luka tidak wajar di tubuh korban,sehingga polisi melakukan penyelidikan untuk mengetahui penyebab kematian Karyanto.
"Kami merasa ada kejanggalan kematian korban, sehingga kami lakukan penyelidikan. Kecurigaan kamipun benar, bahwa korban meninggal akibat dibunuh. Tak lebih dari seminggu pelaku kami tankap,"ungkap Takdir Mattanete.
Dari informasi dihimpun, Peristiwa ini bermula saat Syaifudin mendapati istrinya tidak ada dirumah. Dari keterangan tetangga istrinya pergi dengan menaiki sepeda "ontel". Kemudian siang itu sekitar pukul 14.30 WIB Syaifudin mencari istrinya ke Pasar Pacar Keling, namun Sriyani tak ditemukan. Selanjutnya ia mencari ditempat penitipan sepeda tempat Sriyani biasa menitipkan sepeda, karena dekat tempat kerja Sriyani. Ternyata benar sepeda Sriyani dititipkan, namun Syaifudin jengkel ketika mencari ketempat kerja ternyata sang istri tidak ditempat. Dari sini Syaifudin mulai curiga jika istrinya menemui selingkuhanya. Tanpa berfikir panjang pelaku pulang untuk mengambil sebilah pisau dan kembali lagi ke Pasar Pacar Keling. Kecurigaannya pun terbukti, saat melihat istrinya bersama pria lain, karena sudah termakan api cemburu dan emosi, ia bergegas mendekati lelaki selingkuhan istrinya dan langsung menusuk dengan pisau sebanyak dua kali.
Sementara itu, Sriyani mengaku sudah sejak tahun 2015 menjalin hubungan asmara dengan Karyanto. Alasanya karena suka dan sering dikasih uang. (Hadi S/Red)
