Saat deklarasi relawan pelajar cerdas hukum. |
SALATIGA, harian7.com – Tidak kurang 500 orang pelajar SMA/SMK/MA
di Kota Salatiga mendeklarasikan diri sebagai Relawan Pelajar Cerdas Hukum, Kamis
(28/1) kemarin. Deklarasi itu berlangsung di Gedung Pertemuan Daerah (GPD)
dengan disaksikan Walikota Salatiga
Yuliyanto SE MM dan Wakil Walikota H Muh Haris SS MSi beserta anggota Forkopinda.
Kegiatan ini dalam rangkaian Penyuluhan Hukum Serentak Tahun 2016.
Penyuluhan serupa juga berlangsung di
10 lokasi yang berbeda yakni di SMAN 1, SMAN 2, SMKN 1, SMKN 2, SMKN 3, MAN,
SMA Muhammadiyah, SMA Kristen 1, SMK Saraswati, serta Aula rumah tahanan (rutan)
Jalan Yos Sudarso Salatiga. Jumlah seluruhnya peserta penyuluhan sebanyak 3.212
pelajar dan tema yang diangkat “Membangun
Masyarakat Cerdas Hukum”. Banyaknya peserta membuat kegiatan ini akan
dimasukkan ke dalam rekor MURI.
Penyuluhan ini diinisiasi Kementrian
Hukum dan HAM dengan menggandeng pemkab/pemkot di 35 kabupaten/kota di seluruh
Indonesia yang dibuka langsung Presiden Joko Widodo (Jokowi). Pesertanya adalah
pelajar SLTA dan kelompok masyarakat.
Kepala Rumah Tahanan (Rutan) Kota
Salatiga, Yunengsih SH mengatakan, tujuan kegiatan ini agar masyarakat mengetahui
era Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA) yang sudah dimulai tahun 2016 ini khususnya dari
aspek hukum.
“Masyarakat menjadi cerdas hukum, yang
pada akhirnya tercipta budaya hukum dalam kehidupan bernegara dan
bermasyarakat,” terang Yunengsih.
Beberapa pelajar juga mengaku, jika
kegiatan akan dimasukkan ke MURI, hal ini sangat tidak tepat. Pasalnya, seperti
dipaksakan, namun jika MURI sendiri yang akan memasukkanya dan bukan permohonan
panitia atau penyelenggara, itu baik saja.
“Kalau memang ini program nasional, biarkan
pihak MURI saja yang memasukkannya dalam rekor MURI. Bukan kehendak
penyelenggara. Ini akan membuat efek yang kurang baik di kemudian hari, jangan
sampai dengan memanfaatkan pelajar untuk meraih penghargaan tertentu,” tandas Rendy
dan Thomas, pelajar salah satu SMA di Salatiga yang menjadi peserta kegiatan
ini. (SAN/M.NUR)