Iklan

Iklan

,

Iklan

Ratusan Pelajar Deklarasikan Relawan pelajar Cerdas Hukum

Redaksi
Sabtu, 30 Januari 2016, 01:32 WIB Last Updated 2016-01-29T18:32:59Z
Saat deklarasi relawan pelajar cerdas hukum.
SALATIGA, harian7.com – Tidak kurang 500 orang pelajar SMA/SMK/MA di Kota Salatiga mendeklarasikan diri sebagai Relawan Pelajar Cerdas Hukum, Kamis (28/1) kemarin. Deklarasi itu berlangsung di Gedung Pertemuan Daerah (GPD) dengan disaksikan  Walikota Salatiga Yuliyanto SE MM dan Wakil Walikota H Muh Haris SS MSi beserta anggota Forkopinda. Kegiatan ini dalam rangkaian Penyuluhan Hukum Serentak Tahun 2016.
Penyuluhan serupa juga berlangsung di 10 lokasi yang berbeda yakni di SMAN 1, SMAN 2, SMKN 1, SMKN 2, SMKN 3, MAN, SMA Muhammadiyah, SMA Kristen 1, SMK Saraswati, serta Aula rumah tahanan (rutan) Jalan Yos Sudarso Salatiga. Jumlah seluruhnya peserta penyuluhan sebanyak 3.212 pelajar dan tema yang diangkat “Membangun Masyarakat Cerdas Hukum”. Banyaknya peserta membuat kegiatan ini akan dimasukkan ke dalam rekor MURI.
Penyuluhan ini diinisiasi Kementrian Hukum dan HAM dengan menggandeng pemkab/pemkot di 35 kabupaten/kota di seluruh Indonesia yang dibuka langsung Presiden Joko Widodo (Jokowi). Pesertanya adalah pelajar SLTA dan kelompok masyarakat.
Kepala Rumah Tahanan (Rutan) Kota Salatiga, Yunengsih SH mengatakan, tujuan kegiatan ini agar masyarakat mengetahui era Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA) yang sudah dimulai tahun 2016 ini khususnya dari aspek hukum.
“Masyarakat menjadi cerdas hukum, yang pada akhirnya tercipta budaya hukum dalam kehidupan bernegara dan bermasyarakat,” terang Yunengsih.
Beberapa pelajar juga mengaku, jika kegiatan akan dimasukkan ke MURI, hal ini sangat tidak tepat. Pasalnya, seperti dipaksakan, namun jika MURI sendiri yang akan memasukkanya dan bukan permohonan panitia atau penyelenggara, itu baik saja.
“Kalau memang ini program nasional, biarkan pihak MURI saja yang memasukkannya dalam rekor MURI. Bukan kehendak penyelenggara. Ini akan membuat efek yang kurang baik di kemudian hari, jangan sampai dengan memanfaatkan pelajar untuk meraih penghargaan tertentu,” tandas Rendy dan Thomas, pelajar salah satu SMA di Salatiga yang menjadi peserta kegiatan ini. (SAN/M.NUR)

Iklan