JEMBER, harian7.com – Kasus panci bertuliskan
Arab “Alhamdu Allah” harus diusut secara tuntas, karena hal ini dinilai telah
melecehkan Agama Islam. Pasalnya, selama ini tidak pernah tuntas pengusutan
kasus semacam ini. Demikian ditegaskan Ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI) Kabupaten
Jember, Jawa Timur, Halim Subahar kepada wartawan, Selasa (26/1).
“Penemuan
ribuan panci bertuliskan Arab "Alhamdu Allah" itu ditemukan di
Kabupaten Jember, Senin (25/1) kemarin. Panci-panci itu telah banyak yang
beredar di masyarakat. Kasus ini harus diusut tuntas oleh aparat penagak hukum.
Jangan sampai, seperti kasus ini hanya didiamkan saja seperti kasusi sandal
berlafalkan Allah maupun terompet menggunakan kertas Alquran yang tidak diusut
secara tuntas oleh aparat penegak hokum,” terang Halim.
Pihaknya
mendesak kepada aparat kepolisian secepatnya melakukan klarifikasi terhadap
pembuat peralatan dapur yang menempelkan stiker bertuliskan Arab "Alhamdu
Allah". Bahkan, harus dapat menemukan aktor intelektualnya, karena ribuan panci
itu telah beredar di Jember.
“Harapan
kami, Polres Jember dapat serius menangani kasus ini dan mengusut tuntas hingga
aktor intelektualnya. Jika hal ini diusut tuntas maka tidak akan memunculkan
kembali hal-hal yang melecehkan agama Islam. Pihak yang membuat maupun actor intelektualnya
harus mendapatklan sanksi tegas,” tandasnya.
Sementara
itu, Kepala Kantor Kementerian Agama Jember, Rosadi Badar menyatakan, bahwa
pihaknya secepatnya akan melakukan koordinasi dengan MUI maupun Polres Jember. Dari
tulisannya saja sudah salah, seharusnya tertulis Alhamdulillah, namun tulisan
itu bertuliskan Alhamdu Allah.
“Penulisan
bahasa Arab yang salah dan berada di tempat-tempat yang tidak seharusnya akan
menyebabkan keresahan umat Islam karena hal tersebut sangat sensitif mengarah
ke isu SARA. Harapan kami, semua pihak tidak main hakim sendiri karena hal
tersebut sudah ditangani oleh aparat kepolisian dan pihak Kemenag siap
memberikan pembinaan,” tandas Rosadi. (Moch
Syukur/Red)
Berita Lainya :