Iklan

Iklan

,

Iklan

Hujan Deras, Banjir Air dan Lumpur Meluber di Jalan Patimura

Redaksi
Sabtu, 30 Januari 2016, 01:27 WIB Last Updated 2016-01-29T18:27:14Z
Banjir air dan lumpur yang meluber menutup jalan.
SALATIGA, harian7.com - Hujan deras yang mengguyur Kota Salatiga, Jumat (29/1) mengakibatkan banjir air campur lumpur di kawasan pertigaan Kauman Kidul, Kecamatan Sidorejo, Salatiga. Daerah tersebut kini merupakan area proyek pembangunan jalan tol Semarang-Solo Seksi III Bawen - Salatiga. Akibat banjir lumpur yang meluap ke jalan membuat jalan arah Salatiga – Bringin menjadi macet beberapa jam lamanya. Bahkan, banyak juga kendaraan bermotor baik sepeda motor maupun mobil yang macet di tengah banjir tersebut.
Keterangan yang dihimpun dari lokasi banjir mnyeebutkan, air campur lumpur yang meluap ke jalan Salatiga – Bringin itu mencapai ketinggian 40 cm. Puluhan pengendara kendaraan bermotor yang melaju dari arah Kota Salatiga menuju Pabelan dan sebaliknya akhirnya terjebak banjir. Tidak sedikit sepeda motor maupun mobil yang nekat melintas dan macet di tengah genangan lumpur itu.
Untuk membantu mengurai kemacetan tersebut, sejumlah petugas Satlantas Polres Salatiga turun langsung ke jalan mengatur arus lalu lintas. Bahkan, petugas melakukan buka tutup jalan, karena banyaknya kendaraan yang antri untuk lewat maupun kendaraan yang macet akibat terkena genangan air tersebut.
Hartadi (45) salah seorang warga Kauman Kidul, Kecamatan Sidorejo, Salatiga mengatakan, bahwa baru sekarang ini di kawasan ini mengalami banjir air dan lumpur. Sebelumnya, tidak pernah terjadi. Ini disebabkan dengan longsornya talud di sisi atau pinggir jalan tol Semarang – Solo itu.
“Banjir seperti sekarang ini, yha baru kali ini terjadi. Jika tidak ada pembangunan jalan tol, saya kira tidak akan terjadi banjir air dan lumpur. Bahkan, sejumlah rumah di sekitar pembangunan ini juga dipenuhi luapan air berlumpur,” kata Hartadi, yang rumahnya tidak jauh dari terjadinya banjir ini kepada harian7.com, Jumat (29/1) sore.
Sementara, sejumlah pengguna jalan yang terjebak banjir mengaku kaget dengan terjadinya banjir air dan lumpur yang menututpi jalur Salatiga – Bringin ini. Ini menandakan pekerjaan pembangunan jalan tol, tidak memperhatikan efek negatif jika terjadi hujan deras. Ini akan rawan jika hujan deras masih terus terjadi, tidak menutup kemungkinan wilayah lain akan mengalami hal serupa.
“Saya kaget saat melintas di jalur ini melihat jalan tertutup air dan lumpur. Jika pengendara kendaraan tidak hati-hati, akan mengalami celaka. Jika tidak kendaraannya macet di tengah banjir, bisa juga ikutan antre untuk melintas. Harusnya, rekanan yang mengerjakan proyek ini secepatnya melakukan pembersihan lumpur di jalan. Bahkan, melakukan pembenahan talud sehingga jika hujan deras mengguyur kembali, tidak akan terjadi longsor dan banjir,” terang Moh Damsuki (53) warga Pabelan, Kabupaten Semarang yang menjadi korban banjir air dan lumpur ini. (SAN/M.NUR)

Iklan