Iklan

Iklan

,

Iklan

Walikota Salatiga : Merayakan Natal Harus Benar-benar Murni Akan Pengakuan Iman

Redaksi
Jumat, 25 Desember 2015, 09:13 WIB Last Updated 2015-12-25T02:13:10Z
Suasana ibadah Natal BKGS di Lapangan Pancasila.
SALATIGAHarian7.com, ‘Hidup Bersama Sebagai Keluarga Allah’ yang diambil dari Kejadian 16 : 16, memiliki tujuan akan membawa jemaat gereja untuk semakin rukun dengan umat agama lainnya maupun secara umum siap hidup berdampingan bersama masyarakat. Selain itu, siap membangun kebersamaan bergereja ditengah-tengah masyarakat. Dan harapannya sebagai individu “anak-anak Tuhan” akan turut ambil bagian dalam pembangunan. Demikian diungkapkan Ketua Panitia Natal BKGS tahun 2015, Maria Budi dalam sambutannya, sesaat sebelum ibadah Natal bersama di Lapangan Pancasila Salatiga, Jumat (25/12) dimulai.
       “Tema Natal tersebut merupakan tema secara nasional dan sangat relevan dengan kondisi riil Bangsa Indonesia. Didalamnya terkandung makna, bahwa kita sebagai manusia atau individu tidak akan bisa hidup seorang diri ditengah-tengah kehidupan bermasyarakat. Karena, kita hidup di dalam rumah besar Tuhan,” kata Maria.
       Pdt Gideon Rusli STh dalam kotbahnya menegaskan, bahwa sesuai dengan tema Natal “Hidup Bersama Sebagai Keluarga Allah”, mengingatkan umat manusia dan makluk hidup dibumi ini merupakan satu bagian yang tidak terpisahkan. Selain itu, tidak dapat terkotak-kotak maupun tercerai-berai.
       “Hidup bersama sebagai keluarga Allah, pada intinya hidup sebagai keluarga itu bukan sebagai hal yang mudah. Karena, dalam kehidupan itu sendiri berbagai hal yang muncul tidak akan terpisahkan dan saling terkait. Disini, dari mulai yang terkecil hidup dalam keluarga hingga hidup ditengah masyarakat, semuanya tidak dapat terpisahkan dan yang pasti semua itu ada didalam genggaman Tangan Tuhan,” tandas Pdt Gideon Rusli, yang juga Pendeta Gereja Bethel Indonesia (GBI) Salatiga.
       Walikota Salatiga Yuliyanto SE MM mengatakan, bahwa Natal merupakan momentum Tuhan memberikan makna hidup bagi umat manusia dengan tujuan memberikan dampak yang positif serta merupakan bentuk nyata kasih Allah kepada umat manusia. Manusia ini diharapkan dapat mewujudkan kasihnya kepada Tuhan dengan perbuatan kasih nyata kepada sesama manusia serta dapat mengelola dan merawat ciptaanNya dengan penuh tanggungjawab.
       “Sesuai dengan tema Natal tahun ini, mengajak umat manusia untuk mensyukuri kehadiran Tuhan dalam setiap kehidupan yang kita jalani. Untuk itu, merayakan Natal bukan hanya sebagai tradisi semata, melainkan harus benar-benar murni akan pengakuan iman atas kehadiran Yesus Kristus,” kata Yuliyanto dalam sambutannya.
       Sementara, Ketua Badan Kerjasama Gereja-gereja di Salatiga (BKGS), Pdt Prasetyawan Kusworo STh menyatakan, sesuai dengan tema Natal tahun 2015, hidup bersama itu merupakan kehidupan bersama masyarakat. Dan, hidup bersama ini merupakan kehidupan antar umat beragama secara keseluruhan. Sehingga, manusia hidup itu tidak dapat secara sendiri-sendiri dan bagaimanapun harus dapat hidup berkeluarga.(M.NUR/SAN)

Editor : Harvi Chandra

Iklan