Suasana ibadah Natal BKGS di Lapangan Pancasila. |
SALATIGA – Harian7.com, ‘Hidup Bersama Sebagai Keluarga
Allah’ yang diambil dari Kejadian 16 : 16, memiliki tujuan akan membawa jemaat
gereja untuk semakin rukun dengan umat agama lainnya maupun secara umum siap
hidup berdampingan bersama masyarakat. Selain itu, siap membangun kebersamaan
bergereja ditengah-tengah masyarakat. Dan harapannya sebagai individu “anak-anak
Tuhan” akan turut ambil bagian dalam pembangunan. Demikian diungkapkan Ketua
Panitia Natal BKGS tahun 2015, Maria Budi dalam sambutannya, sesaat sebelum
ibadah Natal bersama di Lapangan Pancasila Salatiga, Jumat (25/12) dimulai.
“Tema Natal
tersebut merupakan tema secara nasional dan sangat relevan dengan kondisi riil
Bangsa Indonesia. Didalamnya terkandung makna, bahwa kita sebagai manusia atau
individu tidak akan bisa hidup seorang diri ditengah-tengah kehidupan
bermasyarakat. Karena, kita hidup di dalam rumah besar Tuhan,” kata Maria.
Pdt Gideon
Rusli STh dalam kotbahnya menegaskan, bahwa sesuai dengan tema Natal “Hidup
Bersama Sebagai Keluarga Allah”, mengingatkan umat manusia dan makluk hidup
dibumi ini merupakan satu bagian yang tidak terpisahkan. Selain itu, tidak
dapat terkotak-kotak maupun tercerai-berai.
“Hidup
bersama sebagai keluarga Allah, pada intinya hidup sebagai keluarga itu bukan
sebagai hal yang mudah. Karena, dalam kehidupan itu sendiri berbagai hal yang
muncul tidak akan terpisahkan dan saling terkait. Disini, dari mulai yang
terkecil hidup dalam keluarga hingga hidup ditengah masyarakat, semuanya tidak
dapat terpisahkan dan yang pasti semua itu ada didalam genggaman Tangan Tuhan,”
tandas Pdt Gideon Rusli, yang juga Pendeta Gereja Bethel Indonesia (GBI)
Salatiga.
Walikota
Salatiga Yuliyanto SE MM mengatakan, bahwa Natal merupakan momentum Tuhan
memberikan makna hidup bagi umat manusia dengan tujuan memberikan dampak yang
positif serta merupakan bentuk nyata kasih Allah kepada umat manusia. Manusia
ini diharapkan dapat mewujudkan kasihnya kepada Tuhan dengan perbuatan kasih nyata
kepada sesama manusia serta dapat mengelola dan merawat ciptaanNya dengan penuh
tanggungjawab.
“Sesuai
dengan tema Natal tahun ini, mengajak umat manusia untuk mensyukuri kehadiran
Tuhan dalam setiap kehidupan yang kita jalani. Untuk itu, merayakan Natal bukan
hanya sebagai tradisi semata, melainkan harus benar-benar murni akan pengakuan
iman atas kehadiran Yesus Kristus,” kata Yuliyanto dalam sambutannya.
Sementara, Ketua
Badan Kerjasama Gereja-gereja di Salatiga (BKGS), Pdt Prasetyawan Kusworo STh
menyatakan, sesuai dengan tema Natal tahun 2015, hidup bersama itu merupakan
kehidupan bersama masyarakat. Dan, hidup bersama ini merupakan kehidupan antar
umat beragama secara keseluruhan. Sehingga, manusia hidup itu tidak dapat
secara sendiri-sendiri dan bagaimanapun harus dapat hidup berkeluarga.(M.NUR/SAN)
Editor : Harvi Chandra