‘Pelukis cilik’ Evan Nagata menorehkan goresannya pada kanvas saat pembukaan pameran lukisan |
AMBARAWA – Harian7.com, Lukisan yang disajikan atau yang digoreskan pada media lukis itu tidak hanya sekedar lukisan belaka, namun didalamnya itu termuat goresan jiwa dari sang pelukis. Secara khusus seniman lukis atau gambar ini agar tetap semangat dalam berkarya, mengingat dari Pendopo Kecamatan Ambarawa ini telah banyak melahirkan seniman-seniman kelas nasional bahkan mendunia. Salah satunya adalah SH Mintardja. Demikian diungkapkan Kepala Bidang (Kabid) Kebudayaan Dinas Pendidikan Kabupaten Semarang Sujendro saat membuka Pameran Lukisan dan Bursa “Kompel Sewoe Doeloer” di Pendopo Kecamatan Ambarawa, Kabupaten Semarang, Sabtu (26/12) siang.
“Kami berharap kedepannya muncul seniman-seniman yang membahana dengan karyanya, khususnya seniman lukis akan memunculkan karya lukis yang membahana. Bukan saja di lokal Kabupaten Semarang namun akan mendunia,” kata Sujendro.
Kabid Kebudayaan Diknas Kab Semarang, Sujendro meninjau pameran lukisan. |
Camat Ambarawa, Haris mengatakan bahwa pihaknya memberikan apresiasi atas terselenggaranya pameran lukisan dan bursa ini. Ini akan mendorong munculnya seniman-seniman khususnya di Ambarawa untuk bangkit dan tetap semangat dalam berkarya, sehingga akan membawa nama Ambarawa membahana.
“Saya bersyukur dengan apa yang disajikan para seniman ini, karena secara tidak langsung semakin mengenalkan Ambarawa. Harapannya, para seniman tetap semangat dan dapat menyiapkan diri untuk lebih meningkatkan dirinya dalam promosi, baik mempromosikan hasil karya lukisannya maupun bidang lainnya. Dan yang terpenting, sering-seringlah menggelar kegiatan sehingga lukisan yang dihasilkan tidak akan mandeg hanya sebagai karya dan hiasan namun kedepan akan menghasilkan pendapatan,” tandas Haris.Dalam pameran lukisan dan bursa ini, ratusan hasil karya seni lukis atau gambar dipamerkan bahkan sejumlah lukisan juga diperjualbelikan. Lukisan-lukisan itu tidak hanya hasil karya pelukis Ambarawa atau Kabupaten Semarang saja, namun didukung juga lukisan dari seniman lukis dari Boyolali, Magelang, Solo, Semarang maupun Salatiga.
“Untuk lukisan yang dijual, harganya mulai Rp 100.000 hingga Rp 25 juta. Selain itu, dalam acara ini digelar pula ‘demo lukis batik kayu’, demo lukis batik kanvas, demo gambar sketsa wajah, demo lukis kaos serta masih tergolong unik, demo lukis ‘terapi jiwa’,” terang Sekretaris Panitia, Ireng Wawan kepada harian7.com, Sabtu (26/12).(SAN/M.NUR)