Ilustrasi |
“Kasus terompet yang sempat heboh itu sudah ditangani Direktorat Reserse Kriminal Umum Polda Jateng. Bahkan, identitas pelaku yang membuat terompet itu telah diketahui. Terompet-terompet itu produksinya dilakukan di wilayah Solo,” jelasnya.
Menurutnya, terompet itu juga dipasarkan di wilayah diluar Solo dan pendistribusiannya melalui gudang di kawasan Wijayakusuma, Tugu, Kota Semarang. Penyebarannya sementara ditemukan di minimarket didaerah Kendal. Sampai sekarang, sudah ada 21 minimarket di Kendal yang menjual terompet tersebut. Tiap terompet dijual Rp 3.500.
Diketahui, jika pertama kali yang menemukan terompet Tahun Baru yang dibuat dari bahan kertas sampul Alquran itu adalah KH Kresno Abrory, seorang tokoh NU Kendal, pada Minggu (27/12), sekitar pukul 16.00 WIB. Terompet itu ditemukan di salah satu minimarket di daerah Kebondalem. Kertas sampul Alquran yang dipakai warnanya hijau dan ada tulisan Kementerian Agama RI tahun 2013. (C Ferdhianto)