Iklan

Iklan

,

Iklan

Oknum Brimob Diduga Dalangi Perampokan Uang Tunai Rp 4,8 miliar

Redaksi
Selasa, 29 September 2015, 21:34 WIB Last Updated 2015-09-29T16:42:49Z
Ilustrasi
UNGARAN – Harian7.com, Aksi perampokan uang Rp 4,8 Miliar yang diduga didalangi oknum anggota Brimob Polda Jateng menimpa karyawan PT Advantage, Kota Semarang. Kasus ini menimpa Frendy Agus Irawan, salah seorang karyawan PT Advantage di komplek penggilingan padi ‘Hendra Setia’, Dusun Wagean RT 31 RW 07, Desa Sugihan, Kecamatan Tengaran, Kabupaten Semarang.

Oknum anggota Brimob Polda Jateng itu adalah Brigadir SUP yang juga bertugas melakukan pengawalan mobil pengangkut uang milik PT Advantage. Kasus ini kini ditangani Polda Jateng.Informasi yang dihimpunharian7.com menyebutkan, kasus ini berawal pada Senin (28/9) pagi, mobil PT Advantage yang berlamat di Jalan Karanganyar Gunung No 280 Kota Semarang berangkat ke Solo untuk mengambil uang.
Dalam mobil itu, ada tiga orang masing-masing Frendy Agus Irawan (30) dan Tri Ivan (34), keduanya karyawan PT Advantage dan Brigadir SUP. Mereka naik mobil Daihatsu Grandmax nopol G 9141 HC.Di Solo itu untuk mengambil uang di enam lokasi dan uangnya kemudian dibawa ke Semarang. Pengambilan uang selesai, mereka langsung kembali ke kantor di Semarang dan uang yang mencapai Rp 4,8 Miliar itu dimasukkan dalam brankas dan ditempatkan di bagian tengah mobil tersebut.Sekitar pukul 18.00 WIB, mereka mampir di rumah Ngatimin di Dukuh Ngabean RT 02 RW 11, Desa Candi, Kecamatan Ampel, Kabupaten Boyolali untuk menagih uang Rp 3,5 juta milik Frendy Agus. Namun, Ngatimin tidak berada di rumahnya. BrigadirSUP lalu telpon ke rekannya dan oleh rekan yang ditelpon itu disebutkan jika Ngatimin sudah berhasil diamankan di lokasi penggilingan padi di Wagean, Tengaran.        Kemudian, Brigadir SUP bersama Frendy Agus menemui Ngatimin dan Tri Ivan ditinggal di rumah Ngatimin di Ampel, Boyolali. Bukannya menagih hutang, namun sesampainya di tempat penggilingan padi itu, Frendy Agus ditodong dengan senjata oleh Brigadir SUP dan mulut Frendy juga dilakban.Ternyata, sesaat kemudian kesempatan ini dimanfaatkan rekan Brigadir SUP yang sudah menunggu di lokasi. Rekan Brgadir SUP yang belum diketahui identitasnya itu langsung memindahkan uang miliaran rupiah itu ke mobil pelaku yang telah dipersiapkan sebelumnya dan hingga kini belum diketahui identitasnya.

Setelah berhasil menggondol uang mencapai Rp 4,8 Miliar, para pelaku langsung melarikan diri namun senjata milik oknum Brimob itu ditinggal di lokasi penggilingan padi.  Saat mobil masuk komplek penggilingan padi tersebut, ada warga yang melihatnya dan merasa curiga. Dengan kecurigaan itu, akhirnya warga mengecek ke dalam dan betapa kagetnya, ada seseorang yang mulutnya dilakban.“Saya diberitahu Supriyono, jika ada mobil yang masuk ke dalam penggilingan padi dan nampak mencurigakan. Lalu kami cek dan ternyata ada seseorang yang dilakban mulutnya. Kami langsung beritahukan ke warga lain,” kata Muslih (36) yang tinggal didekat penggilingan padi kepada wartawan, Selasa (29/9) malam.

Atas kejadian itu, Tim Polda Jateng dengan dipimpin langsung Ka SPKT Polda Jateng AKBP E Silalahi, melakukan oleh TKP, Selasa (29/9) malam. Bahkan, Frendy Agus yang mulutnya sempat dilakban juga dihadirkan dalam olah TKP itu, untuk memperagakan kejadian yang menimpa dirinya.“Yang jelas, kami  datang ke lokasi ini untuk memimpin olah TKP. Untuk jumlah uang yang dirampok berapa jumlah pastinya, kami belum tahu. Apakah sejumlah Rp 4,8 miliar atau lebih, petugas masih fokus meminta keterangan korban Frendy,” tandas AKBP E Silalahi, usai melakukan olah TKP. (Heru/M.Nur)


Editor : Harvi Candra

Iklan