Informasi yang dihimpunharian7.com, kasus ini berawal saat di gereja tersebut kedatangan empat orang yang bukan warga gereja itu. Mereka itu langsung ditemui Sri Hartini (42), yang juga pengurus gereja itu. Keempat tamu itu mengaku berasal dari jemaat sidang GSJA Pendeta Mardi dari Kupang, Nusa Tenggara Timur (NTT).
“Kepada saya mengaku dari Kupang, NTT. Dan datang ke GSJA Bumiayu ini untuk menumpang istirahat dan berdoa di dalam gereja. Dari keterangan itu, kami tidak curuga dan mengizinkan untuk istirahat maupun berdoa di dalam gereja. Saya lalu keluar gereja untuk mengikuti seminar. Betapa kagetnya saya, saat kembali ke gereja ternyata empat orang tamu itu sudah kabur bahkan kunci gereja juga tidak ada ditempatnya. Selain itu dua unitkeybord dan dua unit laptop dibawa kabur,” jelas Sri Hartini kepada harian7.com, Rabu (30/9).
Dengan hilangnya barang berharga tersebut, gereja menderita kerugian mencapai Rp 30 juta. Dan kasus ini sudah ditangani Polsek Getasan.
Kapolsek Getasan AKP Maryoto mengatakan, bahwa dari keterangan sejumlah saksi, tamu yang mengaku dari Kupang NTT itu datang dengan naik mobil Toyota Agya. Bahkan, kami sempat mengejar mobil yang hampir sama dengan ciri-ciri milik pelaku, namun ternyata pemilik mobil tersebut justru kaget saat kita hentikan dan dimintai keterangan.
“Setelah kami mintai keterangan, ternyata pengemudi mobil yang hampir sama dengan pelaku adalah salah seorang pejabat di Salatiga dan saat itu bersama dengan keluarganya. Kini, kasus pencurian ini masih dalam penyelidikan petugas,” tandas AKP Maryoto. (Ditya/SAN/Red)
Editor : M.Nur
