Iklan

Iklan

,

Iklan

Tragedi Tolikara, Korem 073/MKT dan FKUB Jamin Salatiga Aman dan Damai

Redaksi
Rabu, 22 Juli 2015, 20:33 WIB Last Updated 2015-07-22T13:33:12Z
Pertemuan antara Danrem 073/Makutarama dengan anggota FKUB.
SALATIGA – Harian7.com, “Tragedi Tolikara” Papua dijamin tidak akan merembet hingga Kota Salatiga bahkan akan tetap aman dan damai. Hal ini karena di Salatiga telah terjalin hubungan baik dan selalu terjaga kerukunan antar umat beragamanya. Demikian ditegaskan Danrem 073/Makutarama, Kolonel TNI Bueng Wardadi dihadapan anggota Korem 073 dan Forum Kerukunan Umat Beragama (FKUB) Salatiga di Makorem 073 Jalan Diponegoro Salatiga, Rabu (22/7).
“Kami menjamin di Salatiga tidak akan terjadi peristiwa seperti di Tolikara, Papua. Pasalnya, disini (Salatiga) telah terjadi hubungan baik antar umat beragamanya. Hingga kini, Kota Salatiga tetap aman, tenang, nyaman dan damai,” terang Kolonel Bueng Wardadi.
Para pemuka agama yang hadir antara lain Pdt Surya Kusuma (GPIAI Evata), Go Soe Hin, KH Rofiq, KH M Masir, KH DR Saefudin Zuhri (Ketua MUI Salatiga), Pdt Joko, Pdt Efrayim Pa (Gereja Kristen Jawa/GKJ) serta Romo Agus (Gereja Katholik Santo Paulus Miki)
“Bagi umat muslim, memelihara perdamaian dan selalu menjaga
kenyamanan umat adalah wajib dilakukan. Peristiwa di Tolikara Papua itu harus dipahami bersama, karena di Papua muncul keinginan sekelompok tertentu yang ingin merdeka. Kami di Salatiga siap menjaga kerukunan antar umat beragama dan ‘tagedi Tolikara’ tidak akan terjadi di Salatiga,” tandas DR Saefudin Zuhri (Ketua MUI Salatiga).
Sementara beberapa tokoh non muslim (Kristen dan Katholik) di Salatiga menegaskan dalam melaksanakan ibadah itu sesuai agamanya masing-masing, maka akan sangat nyaman hidup di Salatiga. Dari sini, kerukunan harus selalu dijaga. Kerukunan antar umat beragama adalah keindahan yang harus selalu diciptakan.
“Kami dari non muslim ini, menyambut baik langkah Korem 073/Makutarama ini. Harapan kami, jangan hanya berhenti
disini saja melainkan harus terus dipupuk kerukunan umat beragamanya. Salah satu kuncinya, pihak aparat jangan berpihak dalam menyelesaikan suatu koflik,” tandas Romo Agus. (Heru Santoso)

Editor : M.Nur

Iklan