Hal ini karena sumur-sumur yang dimiliki warga mulai mengering. Jika ada airnya, hanya sedikit dan untuk kebutuhan air satu keluarga masih tetap kurang. Dengan kondisi seperti ini, warga akhirnya ngangsu ke lain daerah demi mendapatkan air bersih.
“Sejak musim kemarau tiba, warga disini selalu kekurangan air bersih. Untuk mendapat air bersih harus 'ngangsu' ke sumur warga lain yang masih ada airnya. Bahkan, harus mencari air hingga ke luar Ngronggo ataupun mencarinya di Umbul Senjoyo, Tegalwaton, Kecamatan Tengaran, Kabupaten Semarang, yang jarak tempuhnya sangat jauh. Harapan kami, Pemkot Salatiga ataupun PDAM secepatnya membantu memecahkan masalah kekurangan air bersih ini. Atau secepatnya pula memberikan bantuan air bersih kepada warga Ngronggo ini,” kata Hasanah (56) dan Muh Shodiq (53) keduanya warga Ngronggo, Kamis (30/7).
Hal senada dikatakan Sri Mujiati (38), bahwa masalah kesulitan air bersih itu berlangsung sejak bulan Juni 2015 lalu. Hingga akhir bulan Juli ini, belum ada bantuan air bersih dari Pemkot Salatiga ataupun PDAM Salatiga. Kekurangan air bersih ini, selalu terjadi jika musim kemarau tiba.
"Tiap musim kemarau, kami di Ngronggo ini selalu kekurangan air bersih. Pasalnya, sejumlah sumur milik warga mulai mengering, begitu juga sendang yang ada di wilayah Ngronggo ikut mengering pula. Harapan kami, Pemkot Salatiga melalui PDAM segera memberikan bantuan air bersih,” tandas Mujiati didampingi beberapa warga.(Heru Santoso)
Editor : Muza
