Iklan

Iklan

,

Iklan

Mazwar Noerdin: Posdaya Sebagai Wadah Kegiatan Kegiatan Fungsi Keluarga Secara Terpadu

Redaksi
Jumat, 29 Mei 2015, 13:27 WIB Last Updated 2015-05-29T06:28:38Z
JAKARTA-Harian7.com, Posdaya adalah forum komunikasi, silaturohmi, advokasi, penerangan dan pendidikan, sekaligus wadah kegiatan penguatan fungsi keluarga secara terpadu. Apabila memungkinkan Posdaya bisa dikembangkan sebagai wadah pelayanan keluarga secara terpadu, utamanya pelayanan kesehatan, pendidikan, wirausaha, dan pengembangan lingkungan yang memudahkan keluarga berkembang secara mandiri. Hal itu diungkapkan oleh Dr. Mazwar Noerdin Deputi Kewirausahaan Yayasan Damandiri Jakarta saat memberikan materi dihadapan peserta Observasi Studi Banding (OST) Posdaya  di Haryono Suyono Center, Jakarta, Kamis (28/5). Peserta kali ini terdiri dari Pengurus BAZIS Kabupaten Semarang, Dosen Prodi PAUD Universitas Trilogi Jakarta, Lions Club Jakarta Selatan, BAZIS Kabupaten Kaur Bengkulu Sumatera Selatan serta BEM Universitas Negeri Jakarta
Peserta OST Posdaya  diterima oleh Ibu Astuti Haryono Suyono didampingi oleh Dr. Mazwar Noerdin Deputi Kewirausahaan Yayasan Damandiri serta Faozan Alfikri SH, MKM, Asisten Deputy Bidang Pelatihan Yayasan Damandiri. Menurut Mazwar Noerdin upaya pemberdayaan yang ditawarkan dalam Posdaya diarahkan untuk mendukung penyegaran fungsi keluarga, yaitu keagamaan, budaya, cinta kasih, perlindungan, reproduksi dan kesehatan, pendidikan, ekonomi, dan lingkungan. “Pemenuhan fungsi-fungsi ini pada hakekatnya bermuara pada pemenuhan tujuan dan sasaran pembangunan abad milleneum / Millenium Development Goals (MDG’s) yang ditetapkan sebagai program pembangunan di Indonesia,” ungkapnya.
Dikatakan Mazwar dalam Posdaya keluarga yang lebih mampu, kalau perlu dengan pendampingan petugas pemerintah atau organisasi masyarakat, membantu penguatan kemampuan keluarga yang kurang mampu. “Secara ringkas tujuan pembentukan Posdaya adalah menyegarkan modal sosial seperti hidup gotong royong dalam masyarakat untuk membanlu pemberdayaan keluarga secara terpadu dan membangun keluarga bahagia dan sejahtera, ikut memelihara lembaga sosial kemasyarakatan yang terkecil, yaitu keluarga yang dapat menjadi perekat masyarakat sehingga tercipta kehidupan yang rukun, damai dan memiliki dinamika tinggi serta memberi kesempatan kepada setiap keluarga untuk memberi atau menerima pembaharuan yang dapat dipergunakan dalam proses pembangunan keluarga yang bahagia dan sejahtera.” Pungkasnya. (imm)

Iklan