Iklan

Iklan

,

Iklan

Untuk Penuhi Kebutuhan, Mahasiswi Cantik Ini "Nyambi" Menjadi Pemandu Karaoke

Redaksi
Minggu, 31 Mei 2015, 05:55 WIB Last Updated 2015-05-30T23:05:26Z
SALATIGA – Harian7.com, Tidak semua wanita pemandu karaoke (PK) adalah wanita rumahan, yang pekerjaannya hanya sebagai PK saja. Namun, beberapa diantara PK itu ada yang masih mahasiswa, karyawan swasta bahkan ibu rumah tangga. Dari pekerjaan ini, ternyata dapat membantu memenuhi kebutuhan hidup kesehariannya.
Panggil saja Mitha (Bukan nama sebenarnya), perempuan asal Parakan, Temanggung ini tiap hari Jumat – Minggu, menekuni kerja sambilan sebagai PK di sejumlah rumah karaoke di Salatiga. Selain sebagai PK, di Salatiga ini, anak ketiga dari lima bersaudara ternyata masih tercatat sebagai mahasiswi salah satu perguruan tinggi swasta (PTS) di Kota Salatiga.
“Kalau gak percaya saya mahasiswa, ini lho buktinya. Namun, tolong nama perguruan tingginya gak usah disebutkan. Saya mau cerita, asalkan jangan difoto,” ujar Miitha kepada harian7.com, dengan gaya manja sambil memperlihatkan kartu mahasiswanya, saat ditemui di salah satu rumah karaoke di Salatiga, Jumat (29/5) malam kemarin.
Dibandingkan dengan PK yang lain, Mitha nampak tidak terlalu mempertebal wajahnya dengan make-up. Penampilannya pun tidak terlalu seronok dan boleh dibilang biasa saja. Namun, senyum dan keramahannya membuat pengunjung yang memilihnya untuk mendampingi/menemani karaoke menjadikan betah saat berada di ruang karaoke atau room.
Mitha, yang mengaku sudah hampir satu tahun “nyambi” menjadi PK ini, semata-mata ingin mencari penghasilan demi memenuhi kebutuhan kesehariannya. Meski, tiap bulan masih mendapatkan kiriman uang dari orangtuanya di Parakan. Hanya saja, dirinya mengaku kasihan jika terlalu menunggu kiriman dari orangtuanya. Karena, salah satu kakak kandungnya juga masih kuliah di salah satu PTS di Yogyakarta.
“Saya menjadi PK ini, tidak ada satu teman kuliah yang mengetahuinya. Jika ada relasi atau tamu yang mengajaknya untuk menemani karaoke, saya hanya mau di tempat karaoke yang saya pilih dan ini tidak pernah berganti tempat. Karena, jika berganti tempat karaoke, saya takut ketahuan teman kuliah saya. Dan tamu yang mengajaknya pun, harus sudah bekerja dan ini dapat saya ketahui dari “orang saya” yang memberitahukan dan menjemput saya di tempat kost,” terang Mitha lebih lanjut.
Meski menjadi mahasiswi, tidak terbatas hanya menemani karaoke saja, melainkan jika merasa cocok juga mau diajak ‘kencan’. Namun, untuk bisa mengajaknya kencan, harus menuruti permintaannya. Diantaranya, hotel yang dipilih tidak didalam Kota Salatiga dan Mitha tidak mau diajak jalan-jalan terlebih dulu. Selain itu, Mitha tidak mau berangkat bersama dan lebih memilih mendatangi sendiri hotel yang telah disepakati berdua.
Saat ditanya tarif sekali kencan, mahasiswi PTS di Salatiga yang sudah menginjak semester akhir ini, hanya tersenyum. Untuk tarif, dapat dibicarakan bersama dan boleh dibilang tidak terlalu mahal untuk ukuran di Salatiga.
“Yang jelas, saya tidak mau diajak menginap. Kalau mau menginap, saya carikan teman saya dan saya telepon pasti mau datang nemui kita disini. Teman saya tarifnya Rp 500.000 untuk menginap, dia sehari-hari sebagai ibu rumah tangga dan rumahnya di Salatiga. Kalau memang minat, saya langsung hubungi dia,” tuturnya, sambil menunjukkan foto temannya yang siap diajak kencan dan menginap.
Lebih lanjut diungkapkan, kerja sambilan menjadi PK ini juga tidak diketahui oleh orangtuanya. Dia mengaku pulang ke Parakan, setiap sebulan sekali dan saat di rumah Parakan, nomor HP yang diaktifkan yang tidak diketahui di Salatiga.
“Saat saya pulang ke rumah Parakan, nomor HP yang saya aktifkan khusus dan oranglain tidak ada yang tahu. Namun, saat kembali ke Salatiga, nomor khusus yang lain baru saya aktifkan. Ini demi menjaga kerahasiaan dan ketenangan saya,” tandas Mitha, mengakhiri perbincangannya dengan harian7.com.(Heru Santoso)

Editor : Harvi Candra

Iklan