Iklan

Iklan

,

Iklan

Aktifis Greenpeace Tolak Pembangunan PLTU Batang

Redaksi
Minggu, 31 Mei 2015, 03:53 WIB Last Updated 2015-05-30T20:53:06Z
SEMARANG – Harian7.com, Puluhan aktifis Green Peace bersama masyarakat Kota Semarang menggelar ‘Flash Mob atau Aksi Seni Kreatif’ di Simpang Lima dan Taman Sri Gunting Kota Lama, Sabtu (30/5). Aksi ini mengecam rencana pembangunan Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) di Kabupaten Batang. Pasalnya, jika nekat dibangun maka ribuan nelayan dan petani yang akan dirugikan.
Jurkam Media Green Peace, Deby menyatakan, aksi yang digelar ini merupakan salah satu langkah dalam mendesak pemerintahan Jokowi agar secepatnya membatalkan rencana pembangunan PLTU di Batang itu. Pasalnya, PLTU itu disebutkan terbesar se Asia Tenggara. Informasinya, PLTU Batang akan memakai bahan bakar batubara dan sebenarnya energi batubara salah satu sumber energi fosil paling kotor.
Ditambahkan, masyarakat Batang telah berusaha menolak rencana pembangunan proyek PLTU bahkan hingga puluhan kali melakukan penolakan. Juga, telah beraudiensi dengan Kementerian Perekonomian, Kementerian Kelautan dan Perikanan, Komnas HAM, DPR, hingga ke Jepang untuk bertemu langsung dengan investor.
“Sampai sekarang, warga Batang berhasil mempertahankan 25,4 hektar lahan dari 226 hektar lahan yang akan digunakan untuk lahan pembangunan PLTU. Sebagian lahan tersebut merupakan persawahan subur dan wilayah perikanan produktif. Dari sini, potensi kerugian sangat tinggi dialami puluhan ribu nelayan dan petani setempat. Selain itu, kami juga meminta kepada pemerintahan Jokowi untuk bangun dan beraksi mengatasi bencana global dampak perubahan iklim yang disebabkan penggunaan sumber energi PLTU dari batubara,” tandas Deby kepada wartawan, Sabtu (30/5).( C.Ferdhianto)

Editor : Harvi/BW HS

Iklan