Iklan

Iklan

,

Iklan

Selama Menghuni LP Nusakambangan, Terpidana Mati Okwudili Ciptakan 70 Lagu Rohani

Redaksi
Rabu, 29 April 2015, 19:06 WIB Last Updated 2015-04-29T12:06:49Z
UNGARAN - Harian7.com, Jenazah terpidana mati Okwudili Oyatanze (41), asal Nigeria, yang dieksekusi di LP Nusakambangan, Cilacap, akhirnya tiba di Panti Asuhan ‘Eklesia’, Kelurahan Tambakboyo, Kecamatan Ambarawa, Kabupaten Semarang, Rabu (29/4) sekitar pukul 09.30 WIB.
Jenasah Dili, demikian panggilan Okwudili dimasukkan dalam peti  jenazah berwarna putih itu langsung disemayamkan di aula panti tersebut.  Disisi kanan-kiri peti jenasah dihiasi puluhan lilin yang menyala, bunga maupun foto almarhum Dili berukuran 10 R berada di atas peti jenasah itu. Juga, terpasang pula spanduk yang bertuliskan "Welcome Home Uncle Dili" di dinding ruang aula. Selain itu, lagu berirama reggae yang merupakan ciptaan Dili saat berada di penjara LP Nusakambangan, terdengar mengiringi persemayaman jenasah Dili.
“Lagi berirama reggae yang terdengar ini, merupakan ciptaan dari Dili. Lagu itu, meski berirama reggae namun merupakan lagu rohani Kristen. Selama menjadi penghuni LP Nusakambangan itu, Dili telah menciptakan kurang lebih 70 lagu yang sebagian besar lagu rohani. Bahkan, Dili juga telah merilis album dalam bentuk CD bertitel 'God You Know'," jelas Karina, pembina dan pengasuh Yayasan Eklesia kepada harian7.com, Rabu (29/4).
Karina menambahkan, sebelum jenasah Dili dimakamkan akan diawali dengan ibadah penghiburan secara Kristen. Makam yang telah disiapkan berada sekitar 100 meter dari Panti Asuhan Eklesia, yaitu Makam ‘Ngebong’ Ambarawa. Salah seorang adik almarhum Dili yang bernama Charless juga hadir dalam pemakaman kakaknya ini. Namun, karena kelelahan, sambil menunggu waktu pemakaman, Charless menyempatkan diri tidur sejenak.
“Adik dari almarhum Dili, yang bernama Charless datang langsung dari Nigeria ke Panti Asuhan Eklesia ini, untuk menyaksikan dan mengiringi pemakaman kakaknya. Namun, sekarang ini Charless sedang tidur karena mengaku kelelahan,” tandas Karina.
Semetara, Lurah Tambakboyo, Jarot Budi Kuntoro mengatakan, bahwa dirinya mewakili warga Tambakboyo menerima jenazah Okwudili tersebut untuk di makamkan di pemakaman umum Tambakboyo. Makam ini merupakan makam umum sehingga siapapun dapat dimakamkan dimakam ini, dengan memenuhi beberapa persyaratan.
“Kami mewakili masyarakat Tambakboyo menerima jenasah Okwudili ini dimakamkan di makam umum Tambakboyo ini. Bahkan, tidak ada perbedaan agama di pemakaman umum ini,” ujar Jarot Budi didampingi Kapolsek Ambarawa AKP Mulyadi, di Panti Asuhan Eklesia, Rabu (29/4).  (Heru Santoso)

Editor : Harvi Candra

Iklan