Iklan

Iklan

,

Iklan

Dialog Kapolres Dengan Anggota DPRD Kota Salatiga : Penyelesaian Konflik Pluralitas Perlu Pendekatan Budaya

Redaksi
Jumat, 24 April 2015, 00:15 WIB Last Updated 2015-04-23T17:15:19Z
SALATIGA  - Harian7.com, Anggota DPRD Kota Salatiga beersama Polres Salatiga siap menggunakan pendekatan manusiawi dan budaya dalam menanggulangi permasalahan maupun konflik yang timbul di tengah masyarakat khususnya di Salatiga. Salah satu permasalahan yang hingga kini belum ada penyelesaiannya, adalah pembangunan Asrama Papua di daerah Cungkup, Salatiga. Pasalnya, warga sekitar dengan tegas menolak pembangunan itu. Demikian diungkapkan Kapolres Salatiga AKBP Ribut H Wibowo dihadapan seluruh anggota DPRD Kota Salatiga, dalam paparannya di Ruang Paripurna DPRD Salatiga, Kamis (23/4).
Menurutnya, anggota Polres Salatiga siap untuk bertanggung jawab dalam bidang keamanan di daerah-daerah pemukiman mahasiswa yang rentan dengan konflik. Bahkan, pihaknya selalu memantau kelompok masyarakat yang rentan menimbulkan konflik di Salatiga ini.
“Salah satu kegiatan untuk merangkul kelompok masyarakat, salah satunya mengajak warga Papua di Kota Salatiga dalam kegiatan bakar batu, yang intinya sebagai simbol perdamaian masyarakat Papua dan kali ini khususnya yang ada di Salatiga. Dari sini, warga papua siap menjaga keamanan bersama dengan masyarakat Salatiga,” tandasnya.
Sementara, Ketua DPRD Kota Salatiga Milhous Teddy Sulistio SE mengatakan, bahwa diskusi dengan Kapolres Salatiga ini akan membuka wacana tentang penanggulangan konflik di Salatiga. Harapannya, segala permasalahan di Salatiga akan cepat selesai hanya dengan mau duduk bersama serta dengan nuansa budaya.
“Harapan kami, kegiatan seperti ini terus dibudayakan di tengah masyarakat Salatiga. Dari sini, akan dapat menumbuhkan semangat rembug masyarakat. Tidak perlu lagi gontok-gontokan karena merasa bahwa kita saudara dalam berbangsa dan bersuku,” tandas Teddy, yang juga Ketua DPC PDI Perjuangan Kota Salatiga. (Heru Santoso)

Editor   : M.Nur

Iklan