SALATIGA – Harian7.com, Maraknya pasangan muda-mudi yang
pacaran di kawasan Taman Kota Salatiga, membuat warga Salatiga umumnya dan
warga Bendosari khususnya merasa gerah. Pasalnya, saat dilaksanakan kerja bakti
beberapa waktu lalu, ditemukan kurang lebih 200 kondom bekas di lokasi
tersebut. Ini hal baru yang sangat mencengangkan. Selain itu, jika hanya
pacaran biasa tidak menjadikan permasalahan, karena memang tempatnya sejuk dan
banyak yang mengatakan nyaman untuk hal itu.
Namun, jika memang ditemukan,
diketahui bahkan dapat ditangkap tangan ada pasangan yang nekat berbuat mesum
ini yang menjadi masalah yang harus dengan tegas diselesaikan. Banyak warga
yang mengharapkan, jika ada yang berbuat mesum dan tertangkap petugas keamanan,
dapat diberlakukan sanksi denda hingga jutaan rupiah. Ini sebagai salah satu
langkah menghilangkan Taman Kota Salatiga dijadikan lokasi mesum.
“Saya kira Pemkot Salatiga dapat
membuat aturan tegas terkait lokasi Taman Kota Salatiga menjadi arena mesum.
Dalam aturannya itu, dapat divantumkan salah satu poin terkait denda. Jika
tertangkap tangan melakukan perbuatan mesum, kedua orang lain jenis itu dapat
diberikan denda antara Rp 1 juta – Rp 2 juta. Bukannya, mata duitan namun
langkah ini kami nilai sebagai langkah antisipasi dan akan membuat jera pasangan
yang nekat berbuat mesum di taman yang berada di daerah JLS Bendosari,
Argomulyo, Salatiga ini. Saya tahu dari membaca koran, jika taman ini sering
dijadikan lokasi mesum,” terang Rahmat Muryanto SE MM (49) warga Bulu,
Sukoharjo yang ditemui harian7.com,
disela-sela istirahat bersama anggota keluarganya usai melakukan perjalanan
dari Bogor, Jumat (27/2) siang.
Ditambahkan, denda uang itu dapat
dimasukkan ke dinas /instansi/ lembaga yang mengurusi atau menangani Taman Kota
Salatig ini. Jika warga Salatiga ataupun warga dari luar Salatiga yang
berkunjung ke Taman Kota ini untuk santai, maka tidak mungkin akan melakukan
pacaran yang kebablasan. Penilaian tersebut, setelah melihat langsung apa yang
terjadi dan dilakukan dua pasang muda-mudi didalam taman kota ini.
“Dua pasang muda-mudi itu terlihat
bermesraan namun sudah diluar batas. Bahkan, salah satu wanita nekat melepaskan
bajunya dan hanya mengenakan BH yang terbuka, sedangkan pasangannya dengan ‘liar’nya
meremas-remas barang terlarang bagian atas tersebut. Pasangan satunya, yang
berada disebelahnya, saya liht masih sebatas normal. Pemandangan ini saya
lihat, saat saya istirahat dan sengaja jalan-jalan masuk ke dalam taman. Harusnya,
petugas keamanan terus melakukan patroli keliling jika memang banyak pengunjung
yang berpasangan dan masuk ke areal yang rimbun dan sepi. Ini akan bahaya, jika
didiamkan dan tidak ada sanksi tegas, maka Taman Kota Salatiga ini akan menjadi
“taman mesum”,” jelas Rahmat Muryanto, yang mengaku menjadi dosen di salah satu
pergutuan tinggi swasta (PTS) di Solo.
Hal senada diungkapkan Hartadi (49) warga
Blotongan, Salatiga. Dikatakan, Taman Kota Salatiga ini banyak dinilai
mengasyikkan untuk sekedar istirahat ataupun berpacaran bagi pasangan muda-mudi
maupun pasangan selingkuh. Selain lokasinya menyenangkan juga strategis serta
aman.
Diakuinya,
dirinya banyak mendengar cerita jika di kawasan taman itu, banyak dijadikan
lokasi pacaran dan berbuat mesum. Beberapa waktu lalu, pernah ada yang
tertangkap oleh petugas keamanan. Namun, akhirnya pasangan tu dilepaskan. Bukan
hanya para pelajar/mahasiswa namun banyak pula pengunjung dari kalangan umum
yang melakukan pacaran di Taman Kota Salatiga ini.
“Dengan banyaknya cerita
maupun pernah ada yang tertangkap tangan berbuat mesum di taman tersebut,
Satpol PP ataupun Pemkot Salatiga dapat menerapkan aturan yang ketat dan tegas
terhadap para pelanggar di taman itu. Paling tidak dikenakan denda yang mahal
sehingga akan membuat jera bagi pengunjung yang akan berbuat mesum atau senonoh
di Taman Kota ini. Karena kalau hanya didiamkan, maka akan membuat pengunjung
lainnya ataupun pengunjung keluarga yang enggan berkunjung di taman itu,”
tandas Hartadi. (SAN)Editor : M.Nur
Laporan : Heru Santoso