Iklan

Iklan

,

Iklan

Taman Kota Salatiga: Tertangkap Berbuat Mesum, Lebih Baik Dikenakan Sanksi Denda Jutaan Rupiah

Redaksi
Jumat, 27 Februari 2015, 22:54 WIB Last Updated 2015-02-27T15:54:30Z
SALATIGAHarian7.com, Maraknya pasangan muda-mudi yang pacaran di kawasan Taman Kota Salatiga, membuat warga Salatiga umumnya dan warga Bendosari khususnya merasa gerah. Pasalnya, saat dilaksanakan kerja bakti beberapa waktu lalu, ditemukan kurang lebih 200 kondom bekas di lokasi tersebut. Ini hal baru yang sangat mencengangkan. Selain itu, jika hanya pacaran biasa tidak menjadikan permasalahan, karena memang tempatnya sejuk dan banyak yang mengatakan nyaman untuk hal itu.
          Namun, jika memang ditemukan, diketahui bahkan dapat ditangkap tangan ada pasangan yang nekat berbuat mesum ini yang menjadi masalah yang harus dengan tegas diselesaikan. Banyak warga yang mengharapkan, jika ada yang berbuat mesum dan tertangkap petugas keamanan, dapat diberlakukan sanksi denda hingga jutaan rupiah. Ini sebagai salah satu langkah menghilangkan Taman Kota Salatiga dijadikan lokasi mesum.
          “Saya kira Pemkot Salatiga dapat membuat aturan tegas terkait lokasi Taman Kota Salatiga menjadi arena mesum. Dalam aturannya itu, dapat divantumkan salah satu poin terkait denda. Jika tertangkap tangan melakukan perbuatan mesum, kedua orang lain jenis itu dapat diberikan denda antara Rp 1 juta – Rp 2 juta. Bukannya, mata duitan namun langkah ini kami nilai sebagai langkah antisipasi dan akan membuat jera pasangan yang nekat berbuat mesum di taman yang berada di daerah JLS Bendosari, Argomulyo, Salatiga ini. Saya tahu dari membaca koran, jika taman ini sering dijadikan lokasi mesum,” terang Rahmat Muryanto SE MM (49) warga Bulu, Sukoharjo yang ditemui harian7.com, disela-sela istirahat bersama anggota keluarganya usai melakukan perjalanan dari Bogor, Jumat (27/2) siang.
          Ditambahkan, denda uang itu dapat dimasukkan ke dinas /instansi/ lembaga yang mengurusi atau menangani Taman Kota Salatig ini. Jika warga Salatiga ataupun warga dari luar Salatiga yang berkunjung ke Taman Kota ini untuk santai, maka tidak mungkin akan melakukan pacaran yang kebablasan. Penilaian tersebut, setelah melihat langsung apa yang terjadi dan dilakukan dua pasang muda-mudi didalam taman kota ini.
          “Dua pasang muda-mudi itu terlihat bermesraan namun sudah diluar batas. Bahkan, salah satu wanita nekat melepaskan bajunya dan hanya mengenakan BH yang terbuka, sedangkan pasangannya dengan ‘liar’nya meremas-remas barang terlarang bagian atas tersebut. Pasangan satunya, yang berada disebelahnya, saya liht masih sebatas normal. Pemandangan ini saya lihat, saat saya istirahat dan sengaja jalan-jalan masuk ke dalam taman. Harusnya, petugas keamanan terus melakukan patroli keliling jika memang banyak pengunjung yang berpasangan dan masuk ke areal yang rimbun dan sepi. Ini akan bahaya, jika didiamkan dan tidak ada sanksi tegas, maka Taman Kota Salatiga ini akan menjadi “taman mesum”,” jelas Rahmat Muryanto, yang mengaku menjadi dosen di salah satu pergutuan tinggi swasta (PTS) di Solo.
           Hal senada diungkapkan Hartadi (49) warga Blotongan, Salatiga. Dikatakan, Taman Kota Salatiga ini banyak dinilai mengasyikkan untuk sekedar istirahat ataupun berpacaran bagi pasangan muda-mudi maupun pasangan selingkuh. Selain lokasinya menyenangkan juga strategis serta aman.
Diakuinya, dirinya banyak mendengar cerita jika di kawasan taman itu, banyak dijadikan lokasi pacaran dan berbuat mesum. Beberapa waktu lalu, pernah ada yang tertangkap oleh petugas keamanan. Namun, akhirnya pasangan tu dilepaskan. Bukan hanya para pelajar/mahasiswa namun banyak pula pengunjung dari kalangan umum yang melakukan pacaran di Taman Kota Salatiga ini.
“Dengan banyaknya cerita maupun pernah ada yang tertangkap tangan berbuat mesum di taman tersebut, Satpol PP ataupun Pemkot Salatiga dapat menerapkan aturan yang ketat dan tegas terhadap para pelanggar di taman itu. Paling tidak dikenakan denda yang mahal sehingga akan membuat jera bagi pengunjung yang akan berbuat mesum atau senonoh di Taman Kota ini. Karena kalau hanya didiamkan, maka akan membuat pengunjung lainnya ataupun pengunjung keluarga yang enggan berkunjung di taman itu,” tandas Hartadi. (SAN)

Editor     : M.Nur
Laporan  : Heru Santoso

Iklan