Iklan

Iklan

,

Iklan

Pakaian ‘Awul-awul’ Tetap Diminati Masyarakat

Redaksi
Minggu, 22 Februari 2015, 22:02 WIB Last Updated 2015-02-22T15:02:29Z
SEMARANGHarian7.com, Himbauan pemerintah melalui Kementerian Perdagangan kepada masyarakat untuk tidak membeli pakaian bekas impor atau ‘awul-awul’ ternyata hanya himbauan belaka. Kenyataan di lapangan, masyarakat masih banyak yang senang akan pakaian import tersebut. Padahal, himbauan itu menyebutkan jika pakaian import itu mengandung bakteri yang dapat mengganggu kesehatan. Hal ini tidak membuat konsumen pakaian awul-awul di Kota Semarang menghentikan perbutuannya pakaian import.
“Meskipun ada pemberitahuan jika pakaian ‘awul-awul’ ada bakterinya, namun saya tetap menyukainya. Jika ppinter memilih akan mendapatkan pakaian yang berkualitas. Harusnya jika masyarakat dilarang, pemerintah secara tegas menyetop peredaran pakaian import itu masuk ke Indonesia. Kenyataannya sampai sekarang juga masih banyak yang membuka usahanya,” tutur Radian (35) dan Muh Hambali (39) keduanya warga Tembalang Semarang.
Sementara, salah seorang pedagang pakaian import di Semarang, Zaenudin Zhaki (54) mengaku, jika himbauan itu tidak berlaku terhadap pakaian yang dijualnya. Pasalnya, tiap hari masih saja konsumennya memenuhi gerainya. Sejak muncul himbauan tersebut, omzet dagangannya tetap stabil. Bahkan, sejak seminggu lalu justru permintaannya meningkat.
“Dagangan saya sejak seminggu lalu justru meningkat. Karena permintaan konsumen pun meningkat. Konsumen lebih banyak mencari jaket dan tshirt. Kalau memang ada bakteri yang berbahaya, harusnya  saya dan karyawan saya terkena duluan. Buktinya, saya dan karyawan memakai pakaian awul-awul juga tidak apa-apa,” tandas Zhaki di tempat jualannya di ddaerah Peterongan Kota Semarang. (ANT/Red)

Iklan