SEMARANG
– Harian7.com,
Gubernur Jateng Ganjar Pranowo, nyaris menjadi korban penipuan yang
dilakukan tiga orang yang mengaku sebagai staf khusus Presiden RI
Joko Widodo. Ketiga orang itu mendatangi langsung di Kantor Gubernur
di Jalan Pahlawan Semarang, Selasa (27/1). Ganjar pun menemui mereka,
namun merasa curiga dengan apa yang diomongkan. Tiga orang tersebut,
salah satunya mengaku berasal dari KPK. Karena curiga, Ganjar
langsung menelpon Menteri Sekretaris Negara Pratikno dan diterima Ari
Dwipayana. Dikatakan, bahwa ketika orang itu bukan sebagai utusan
presiden dan tidak kenal mereka.
“Saat
saya tanyakan Menteri Sekretaris Negara, dengan tegas tidak pernah
mngutus orang untuk menemuinya dan tiga nama yang saya sebutkan itu
tidak dikenalnya. Saya langsung menghubungi Polda Jateng,” terang
Ganjar kepada wartawan di Semarang, Selasa (27/1).
Menurutnya,
tiga orang tersebut pada pakaiannya banyak dihiasi simbol maupun pin
serta mereka juga membawa surat tugas yang ditandatangani Sandi
Ariono Kasubag Sespri Kepresidenan. Namun, itu tyernyata palsu dan
buat-buat. Dihadapannya, ketiga orang itu bicaranya tidak karuan dan
menjurus masalah uang.
Petugas
yang datang di kantor Gubernur Jateng langsung menangkap mereka yang
masih berada di ruang gubernur, namun yang mengaku sebagai anggota
KPK berhasil kabur, yang saat itu beralasan untuk buang air kecil.
Namun, setelah ditunggu tidak nongol lagi. Kini, kedua orang staf
khusus presiden “gadungan” sudah diamankan Direskrimum Polda
Jateng.
Kasubdit
IV Dit Intelkam Polda Jateng, AKBP Sukandar membenarkan jika telah
menangkap dua orang yang mengaku sebagai staf khusus Presiden Jokowi.
Dari dua orang tersebut, diamankan pula surat tugas dengan kop surat
Kementrian Sekretariat Negara RI, lencana Setneg, KTP, dan kartu
pemegang PIN.
“Kini,
kedua orang masih menjalani pemeriksaan oleh petugas di Polda Jateng.
Kasus ini masih kita kembangkan,” tandas AKBP Sukandar. (ANT/Red)
Editor : B.Widianto
Laporan : C.Ferdhianto