Iklan

Iklan

,

Iklan

Belasan Aktifis HMI Gerudug Kantor Kejari

Redaksi
Kamis, 29 Januari 2015, 23:49 WIB Last Updated 2015-01-29T16:49:56Z
SALATIGA Harian7.com, Belasan mahasiswa yang tergabung dalam Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) Cabang Salatiga menggelar demonstrasi di halaman Kantor Kejaksaan Negeri (Kejari) Jalan Jenderal Sudirman Salatiga, Kamis (29/1). Intinya, mereka menuntut lambannya penanganan sejumlah kasus korupsi di Salatiga oleh Kejari Salatiga.
Mereka juga membawa puluhan poster yang isinya mempertanyakan sejauh mana penanganan beberapa kasus korupsi yang sampai sekarang dinilainya mandeg.
Sejumlah kasus korupsi di Salatiga yang dinilai lamban dalam penangannya adalah dugaan kasus korupsi Lampu Penerangan Jalan Umum (LPJU), Selasar Kartini serta Instalasi Gawat Darurat (IGD) RSUD Salatiga dan kasus lainnya yang sampai sekarang tidak jelas penuntasannya.
Ketua HMI Salatiga, M Eko Prasetyo menyatakan, pihaknya menilai selama ini Kejari Salatiga sangat lamban dalam menangani sejumlah kasus korupsi di Salatiga. Kasus-kasus tersebut telah menimbulkan kerugian negara hingga puluhan miliar rupiah. Harapan kami, Kejari Salatiga dapat transparan serta benar-benar serius dalam menangani kasus-kasus tersebut.
“Kami disini menuntut, Kejari Salatiga transparan, serius dan tegas dalam menangani berbagai kasus dugaan korupsi yang muncul di Salatiga. Bahkan, ada yang sejak tahun 2004-2005 mencuat dan mulai ditangani, sampai sekarang tidak jelas, masih berlanjut ataukah berhenti semuanya tidak jelas. Kasus-kasus tersebut dinilainya telah merugikan keuangan negara mencapai miliaran rupiah,” teriak M Eko dalam orasinya, Kamis (29/1).
Kepala Kejaksaan Negeri (Kajari) Salatiga, Darmo Wijoyo dihadapan para aktifis HMI menyatakan, hingga kini Kejari Salatiga masih terus menangani sejumlah kasus korupsi yang disebutkan itu. Pihaknya telah berkomitmen akan menyelesaikan kasus-kasus tersebut.
“Semua kasus itu sampai sekarang masih kita tangani. Tidak benar jika Kejari Salatiga tidak serius dalam menanganinya. Semua itu ada proses dan tahapannya,” tandas Darmo Wijoyo.
Kasus-kasus dugaan korupsi dan kasus lainnya, yang sampai sekarang belum jelas kelanjutan penangannya, seperti yang disebutkan HMI adalah : (1). Dugaan kasus korupsi dana bantuan parpol (masuk pertengahan 2014), (2). Pengadaan alat peraga dilingkungan Disdikpora tahun 2014, (3). Kasus pemalsuan tandatangan Ketua Koni Salatiga Nugroho Budi Santoso (awal Juli 2013), (4). Kasus dugaan penggelapan yang dilakukan oleh Bendahara Koperasi Serba Usaha (KSU) 'Gajah Artha' (2014), (5). Dugaan korupsi pembangunan gedung IGD dan Poliklinik RSUD Salatiga (2004-2005), (5). Kasus korupsi pengadaan LPJU (2009), serta (6). Kasus pembangunan Selasar Kartini (2012). (SAN)

Editor       : M.Nur
Laporan   : Heru Santoso

Iklan