SALATIGA –
Harian7.com, Pencairan dana bantuan Program Simpanan Keluarga Sejahtera (PSKS)
bagi warga miskin mulai diterima sejak Rabu (26/11). Pencairan itu
dilakukan di Kantor Pos Salatiga. Warga miskin menerima Rp 200.000
per bulannya, jika sebelumnya mereka menerima Rp 300.000 per bulannya
dengan nama bantuan langsung tunai (BLT).
Dana
bantuan PSKS ini merupakan dana kompensasi kenaikan harga bahan bakar
mintak (BBM). Untuk kartu keluarga sejahtera (KKS) yang telah
diumumkan di media televisi, sampai sekarang belum diterima warga
miskin.
Kepala
Kantor Pos Kota Salatiga, Samsu Panitia mengatakan, bahwa untuk warga
se Kota Salatiga yang berhak menerima bantuan itu sebanyak 6.440 KK
sesuai data pemegang KPS. Jumlah itu terdiri dari Kecamatan Argomulyo
sebanyak 2.030 KK, Kecamatan Sidomukti (1.480 KK), Kecamatan Sidorejo
(1.583 KK) dan Kecamatan Tingkir ada 1.347 KK. Warga penerima akan
menerima selama dua bulan, Nopember dan Desember 2014.
“Jumlah
sesuai data yang kami terima se Salatiga ada 6.440 KK dan terbanyak
ada di Kecamatan Argomulyo sebanyak 2.030 KK. Dan paling sedikiti ada
di wilayah Kecamatan Tingkir sebanyak 1.347 KK. Mereka akan menerima
dua bulan sebesar Rp 400.000,” kata Samsu Panitis.
Ditambahkan,
untuk warga dari wilayah Kabupaten Semarang yang melakukan pencairan
di Kantor Pos Salatiga adalah dari Kecamatan Bancak, Bringin,
Tuntang, Suruh, Tengaran, serta Kecamatan Getasan. Mereka sudah
dijadwal mulaitanggal 4 - 8 Desember 2014 ini. Jumlahnya dari
kecamatan di Kabupaten Semarang yang mencairkannya di Kantor Pos
Salatiga ada 27.600 KK.
Beberapa
warga yang mencairkan dana ini mengaku senang, pasalnya dana selama
dua bulan sebesar Rp 400.000 ini sangat membantu dalam memenuhi
kebutuhan. Harapannya, program ini tetap terus berjalan karena memang
warga miskin sangat membutuhkan. Jika, dalam BLT lalu menerima Rp
300.000 per bulan, sekarang ini PSKS menerima Rp 200.000 per bulan.
“Kami
sangat senang menerima ini, lumayan dapat membantu membelu kebutuhan
sehari-hari. Yang jelas, dana ini sangat membantu kami yang merupakan
warga miskin di Salatiga ini,” tutur Daryani (55) dan Samsiyatun
(49), keduanya warga Tingkir Salatiga. (SAN)
Editor : M.Nur
Laporan : Heru Santoso