“Aksi yang dilakukannya dengan mendorong motor ini, untuk menolak kenaikan harga BBM. Kami juga menolak pencabutan subsidi bagi rakyat. Langkah Presiden RI Jokowi menaikkan harga BBM ini dinilainya telah membuat rakyat sengsara serta ada pengaruh pihak asing,” teriak Korlap Muhlisin.
Sejumlah warga yang melihat demo FPPI untuk menolak kenaikan harga BBM ini dinilainya terlambat dan sudah basi. Warga menyatakan didemo dengan cara apapun, apakah harga BBM yang sudah telah naik harganya ini, apakah nantinya akan dapat turun harganya. Ini pertanyaan yang harus dijawab para pendemo jika memang memikirkan rakyat.
“Demo menolak kenaikan harga BBM ini, saya kira sudah terlambat dan basi, karena harga BBM sudah naik dan masyarakat akhirnya juga menerima. Didemo dengan cara apapun, saya kita tidak akan turun harganya,” tandas Harnanto SH (49) warga Pedurungan Semarang ditemui Harian7.com saat makan di kawasan Lapangan Pancasila Salatiga, Selasa (25/11). (SAN)
Editor : Muza
Laporan : Heru Santoso