Iklan

Iklan

,

Iklan

Buntut Sepakbola Gajah : Bubarkan Saja PSIS, Ungkap Para Penggemar di Salatiga Yang Merasa Kecewa

Redaksi
Rabu, 29 Oktober 2014, 16:40 WIB Last Updated 2014-10-29T09:40:11Z
SALATIGA – Harian7.com, Didiskualifikasinya PSIS Semarang dalam mengikuti kompetisi Divisi Utama tahun 2014 ini, membuat para penggemar maupun suporter merasa kecewa dan jengkel. Pasalnya, kesebelasan kebanggaan Jawa Tengah umumnya dan Semarang dan sekitarnya khususnya, ternyata personilnya tidak dapat membawa nama yang baik di kancah persepakbolaan Indonesia umumnya.
Ferry Prasetyo SE MM (49) warga Argomulyo, Salatiga yang selama ini penggemar setia PSIS Semarang mengaku kecewa setelah mengetahui kesebelasan asli Semarang itu didiskualifikasi oleh PSSI. Pasalnya, harusnya saat bertanding melawan PSS Sleman, tidak berlaku atau berulah “menjijikkan” seperti itu. Sangat tidak masuk akal, pemain melakukan gol bunuh diri yang benar-benar disengaja. Dengan kasus tersebut, harusnya selain mendapat sanksi tegas dari Komdis PSSI, Walikota Semarang harus bersikap tegas.
“Terus terang, kami sebagai pecinta dan pendukung setia PSIS sangat kecewa. Kesebelasan yang selama ini mendapat dukungan penuh dari suporter Panser Biru maupun Snex ternyata, seluruh punggawa PSIS tidak memiliki mental bertanding yang ksatria. Percuma saja mereka semua dikontrak atau dibayar mahal, akhirnya hanya membuat noda yang mengecewakan masyarakat Semarang khususnya dan Jawa Tengah umumnya. Walikota Semarang harusnya berani bersikap tegas, jika perlu bubarkan sekalian PSIS, sekali percuma dan selama ini hanyalah sia-sia,” tandas Ferry, yang juga Dosen perguruan tinggi swasta ternama di Semarang, yang kini bermukim di Salatiga kepada harian7.com, Rabu (29/10).
Hal senada diungkapkan Muh Solikin (43), warga Pabelan, Kabupaten Semarang. Bahwa, apa yang dilakukan PSIS saat bertanding dengan PSS Sleman ini, jelas-jelas menodai dan menciderai sepakbola di Indonesia. Harusnya, mereka semua baik pemain hingga oficial ataupun pelatih, mereka sadar diri jika mereka itu juga dibayar. Mengapa, mereka nekat melakukan permainan yang diluar dugaan dan membuat marah masyarakat khususnya yang pecinta sepakbola.
“Kalau kami, jangan hanya menyalahkan pemain yang melakukan gol bunuh diri. Namun, semuanya adalah salah dan jika perlu tidak usah dipakai kembali jika PSIS masih akan ada di 'bumi Jateng' ini. Atau, bubarkan saja PSIS dan mencari nama lain dengan materi pemain yang benar-benar baru dan profesional. Begitu juga pelatihnya dicarikan yang benar-benar profesional dan mengerti aturan serta mereka siap didukung oleh suporter mania Panser Biru maupun Snex dan lainnya,” kata Solikin, yang mengaku melihat langsung saat PSS melawan PSIS bertanding di Sleman itu. (SAN)

Editor         : M.Nur
Laporan     : Heru Santoso

Iklan