Iklan

Iklan

,

Iklan

Alumni IAIN Salatiga Kini Jabat Sebagai Menteri Ketenagakerjaan

Redaksi
Senin, 27 Oktober 2014, 16:20 WIB Last Updated 2014-10-27T09:20:05Z
SALATIGA Harian7.com, Muhammad Hanif Dhakiri yang merupakan putra asli Salatiga kini menduduki jabatan Menteri Ketenagakerjaan dalam “Kabinet Kerja” Jokowi – Jusuf Kalla. Penetapan alumni IAIN Salatiga ini telah dilakukan Jokowi di Istana Merdeka, Jakarta Pusat, Minggu (26/10) kemarin. Kemunculan nama ini, membuat warga yang berdomisili di sekitar rumah orang tua Hanif Dhakiri di Blotongan, Kecamatan Sidorejo, Kota Salatiga sontak membuat gembira bercampur haru. Pasalnya, seolah mereka semua tidak percaya jika suami dari Marifah dan bapak dari tiga orang anak ini didaulat menjadi Menteri Ketenagakerjaan 'Kabinet Kerja'.
Lelaki yang dilahirkan di Kabupaten Semarang, 6 Juni 1972 ini merupakan anak dari pasangan suami istri yang hidupnya sederhana namun supel di tengah kehidupan masyarakat. Ayah kandungnya yang seorang pensiunan PNS ini, tidak percaya jika anak lelakinya kini menjadi Menteri Ketenagakerjaan. Alumni IAIN Salatiga yang juga mantan aktifis PMII Cabang Salatiga maupun Jawa Tengah ini, juga sebagai anggota DPR RI periode 2009-2014 dan 2014-2019 dari Partai Kebangkitan Bangsa (PKB).
Meski putra asli Salatiga, namun pencalonannya di DPR RI mewakili daerah pemilihan Kabupaten Batang, Kabupaten Pekalongan, Kota Pekalongan dan Kabupaten Pemalang. Di DPR RI, Hanif masuk di Komisi X DPR RI bidang Pendidikan, Olahraga, Pariwisata, Kesenian serta Kebudayaan.
Dikemahasiswaan, Hanif merupakan aktivis organisasi Nahdlatul Ulama (NU), Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) Komisariat IAIN Salatiga (1991-1992), Ketua PC PMII Salatiga (1994-1995), Anggota Pleno Koordinator Cabang PMII Jawa Tengah (1995-1996) dan Ketua Lembaga Studi dan Advokasi Buruh (LSAB) Pengurus Besar (PB) PMII (1997-2000).
Mantan calon Ketua Umum PB PMII di Medan ini juga aktif di Dewan Koordinasi Nasional Gerakan Pemuda Partai Kebangkitan Bangsa (DKN Garda Bangsa) periode 2006-2011 sebagai Wakil Ketua Umum. Bergerbung ke PKB tahun 1998 dan merupakan anggota perumus dasar-dasar kepartaian PKB, juga penulis AD/ART PKB, naskah deklarasi, platform politik PKB yang dinamainya Garis-garis Besar Perjuangan Partai (GBPP).
Bahkan, logo PKB pun, Hanif juga ikut mendesainnya, yang didalamnya diilhami warna PMII dan gambar dasar khas NU, yakni bola dunia dan bintang sembilan. Alumni S-2 Universitas Indonesia (UI) ini ternyata juga tekun dalam melakukan penulisan buku-buku. Diantaranya, Menggagas Fiqih Perburuhan (1999), Paulo Freire, Islam dan Pembebasan (2000), Post-tradisionalisme Islam (2000), Politik Melayani Basis (2001), Menjadi Politisi Manajer (2001), Kiai Kampung dan Demokrasi Lokal (2007), Mengapa Memilih PKB? (2008).
Riwayat pendidikan Hanif Dhakiri, Madrasah Tsanawiyah Negeri (Mts) Salatiga 1988, Madrasah Aliyah Al Muayyad Solo 1991, Akademi Politik Kebangsaan (Akpolbang) DPP PKB 2006, IAIN Walisongo di Salatiga 1996, S2 di UI Jakarta. Untuk organisasi, Hanif kenyang menjadi aktifis mahasiswa di salatiga maupun Jawa Tengah dan tingkat nasional.
Mantan pemimpin redaksi majalah Mahasiswa Dinamika IAIN Walisongo Salatiga 1994, ini juga merupakan Ketua PMII Salatiga 1995-1996, Koordinator Pleno PMMI Jateng 1995-1996, Pendiri Dewan Daerah WALI Jateng 1997, Ketua Lembaga Studi Advokasi Buruh PB PMII 1997-2000, Wakil Sekjend DPP PKB 2005-1010 serta Wakil Ketua Umum DKN Garda Bangsa 2006-2011 serta Staf Khusus Menteri Tenaga Kerja.
Beberapa warga Blotongan daerah tempat tinggal orangtua hanif Dhakiri mengaku bangga memiliki tetangga yang selama ini boleh dikatakan pendiam, ternyata dapat meraih sukses menjadi menteri. Hal ini semoga memicu warga yang lain khususnya generasi muda untuk lebih giat dan tekun dalam belajar dan berorganisasi maupun berpolitik.
“Kami terus terang bangga, setelah mendengarkan pengumuman Presiden RI, Jokowi yang menyebutkan Muhamad Hanif Dhakiri akhirnya menjadi Menteri Ketenagakerjaan 'Kabinet Kerja'. Semoga, apa yang diraihnya itu benar-benar akan dijalankan sesuai dengan jalan kebenaran dan jangan sampai mencoreng nama besar PKB. Bagi generasi muda khususnya di Blotongan ini, kiranya nama hanif Dhakiri dapat memicu untuk giat belajar, aktif organisasi dan politik dengan melalui jalan yang benar,” tandas Haryadi (55) salah seorang tokoh masyarakat Blotongan, Senin (27/10) siang.
Hal senada dingkapkan beberapa mahasiswa STAIN Salatiga, dikatakan bahwa kini salah satu alumninya berhasil menjadi Menteri Ketenagakerjaan. Harapannya, masalah tenaga kerja benar-benar dapat diperhatikan dan Hanif benar-benar mengerti permasalahan yang terjadi sebenarnya pada tenaga kerja secara menyeluruh.
“Sebagai mahasiswa STAIN Salatiga, kami merasa bangga dan senang ada alumni yang kini jadi menteri. Semoga saja, setelah menjabat menteri, Pak Hanif tidak lupa dengan perjuangannya selama ini bahkan siap membesarkan partai maupun mengharumkan nama almamaternya maupun Kota Salatiga. Selamat bekerja Pak Hanif, kapan datang di almamatermu STAIN Salatiga?,” tandas Nur Laylaa (25) dan Siti Nurba'ati (28) keduanya mahasiswa STAIN Salatiga, Senin (27/10). (SAN/Harian7.com)

Editor       : M.Nur
Laporan   : Heru Santoso

Iklan