Iklan

Iklan

,

Iklan

Tidak Betah Dipenampungan, Puluhan Calon TKI Kabur

Redaksi
Minggu, 28 September 2014, 18:32 WIB Last Updated 2014-09-28T11:32:58Z
SEMARANG – Harian7.com, Sebanyak 19 orang Tenaga Kerja Indonesia (TKI) yang tergabung di PT Graha Indra Wahana Perkasa (PT GIWP) asal Sumba, Nusa Tenggara Timur (NTT) kabur dari tempat penampungan di Jalan Sri Rejeki Raya No 30 Semarang, Sabtu (27/9) kemarin. Mereka kabur dengan memanjat tembok pagar setinggi kurang lebih 3 meter, usai berhasil keluar dari tempat penampungan mereka langsung mendatangi Polsek Semarang Barat.
“Kami nekat kabur dari tempat penampungan, karena sudah tidak tahan lagi. Selama ini hanya menerima janji-janji manis saja dan tidak pernah ada kepastiannya. Tidur pun hanya dilantai, tidak boleh membawa HP dan awalnya dijanjikan hanya 21 hari di penampungan, nyatanya sudah lebih dari dua bulan tidak ada kejelasannya. Saat kami ini kabur, di penampungan masih ada sekitar 20 orang TKI,” tutur Lusia Baukameti (20) penduduk asal Desa Umboriri, Sumba, NTT kepada wartawan disela-sela melaporkannya ke Polsek Semarang Barat.
Sebenarnya semua yang berada di penampungan siap untuk melarikan diri, namkun yangt 20 orang tersebut ternyata diketahui penjaga tempat penampungan. Sebelum terdampar di Semarang ini, lebih dulu dibawa ke Kupang selama sebulan lebih. Dari Kupang, dibawa ke Semarang hingga kurang lebih dua bulan ini.
Sementara, Kepala Bidang Hukum Indonesia Police Watch (IPW) Rudi Kabunang menyatakan, pihaknya mengetahui ada calon TKI yang kabur tersebut merasa jengkel dan geram. Pasalnya, dengan lamanya calon TKI berada di penampungan ini merupakan tindakan ceroboh dari pengelola. Ini merupakan bentuk menelantarkan orang yang mau cari kerja.
“Ulah pengelola ini tidak dapat dibiarkan dan kami akan mendesak pihak kepolisian untuk melakukan pengusutan hingga tuntas. Selain itu, kami menduga, pihak pengelola juga melakukan langkah manipulasi data calon TKI. Disamping itu, masih banyak juga calon TKI yang usianya dibawah 17 tahun. Sekali lagi, Polsek Semarang Barat dapat mengusutnya hingga tuntas,” tandas Kabunang. (ANT/Red)

Editor       : Heru Santoso
Laporan   : Cahyo Ferdhianto

Iklan