SALATIGA – Harian7.com, “Terminal bayangan” yang telah lama
berada di sepanjang Jalan Patimura Salatiga, telah lama berlangsung dan banyak
dikeluhkan warga maupun pengguna jalan tersebut. Kendaraan yang selalu ‘ngetem’
dan mencari penumpang di jalan tersebut adalah angkutan pedesaan (angkudes) jurusan
Salatiga – Bringin. Dengan banyaknya angkudes mangkal di jalan itu, akhirnya
jalan tersebut menjadi sempit dan tidak teratur.
Warnadi (58) warga Sumopuro, Kelurahan
Salatiga, Kecamatan Sidorejo, Salatiga, salah seorang pemilik toko di jalan
tersebut mengaku jika angkudes di sepanjang Jalan Patimura tersebut dibersihkan
atau harus menuju terminal Tingkir, Salatiga maka jalan tersebut akan nampak
lebar. ‘Terminal bayangan’ ini telah berlangsung bertahun-tahun dan sepertinya
pihak Pemkot Salatiga ataupun Dishub tidak peka dan membiarkan saja tetap
berlangsung.
“Dari tahun ke tahun, bahkan telah
berganti beberapa kali Kepala Dishub Salatiga, ternyata terminal bayangan itu
masih selalu ada. Harusnya, Dishub berani tegas membersihkan angkudes yang
sengaja mengkal di Jalan Patimura tersebut. Angkudes tersebut jurusan Salatiga –
Bringin dan jumlahnya banyak sekali. Ini terus terang mengganggu pemandangan
maupun jalan menjadi sempit,” terang Warnadi.
Hal senada diungkapkan Agus Riyono
(49), salah seorang sopir angkutan kota (angkota), bahwa jika angkudes
Salatiga-Bringin itu tidak ngetem di Jalan Patimura, jalan tersebut akan nampak
lebar dan tidak penuh sesak. Kenyataannya, sudah bertahun-tahun jalan ini masih
saja dipenuhi angkudes tersebut. Dan, tidak pernah ada dinas terkait melakukan
razia. Bahkan, informasinya, tahun 2015 mendatang setelah pembangunan terminal
baru di Domas selesai maka angkudes tersebut tidak lagi ngetem di Jalan
Patimura.
Sementara, Kepala Dinas Perhubungan,
Komunikasi, Budaya dan Pariwisata (Dishubkombudpar) Kota Salatiga, Adhy
Soeprapto menegaskan bahwa, sepanjang Jalan Patimura tersebut bukan sebagai ‘terminal
bayangan’. Angkudes Salatiga – Bringin tersebut hanya sekedar mencari
penumpang. Diakuinya, harusnya seluruih angkudes yang masuk Kota Salatiga tetap
harus masuk terminal Tingkir. Namun, karena para penumpangnya jarang yang
sampai Tingkir, akhirnya angkudes tersebut hanya berhenti di Jalan Patimura.
“Yang mengatakan sebagai terminal
bayangan siapa, angkudes tersebut hanya sekedar mencari penumpang. Solusinya
adalah menunggu pembangunan terminal angkutan umum di Domas, Salatiga selesai.
Sekarang ini jika harus dirazia dan masuk ke terminal Tingkir, sebenarnya sudah
sering dilakukan Dishub. Namun, kembali lagi karena mereka juga mencari uang,
maka untuk sementara tidak masalah. Asalkan tidak mengganggu yang lainnya,”
tandas mantan Staf Ahli Walikota Salatiga.
Menurutnya, jika harus sampai terminal
Tingkir sangat keberatan. Karena, sebagian besar penumpangnya akan turun di
Jalan Patimura ataupun Bundaran Tamansari. Untuk penumpang yang sampai terminal
Tingkir sangat minim bahkan jarang sekali ada. Untuk peringatan maupun teguran
berkali-kali telah dilakukannya. Namun, karena mereka semua juga mencari
rejeki, akhirnya hal itu ditoleransi hingga pembangunan terminal di Domas
selesai pembangunannya. (WID)
Editor : Muza
Laporan : Budi Widjayanto