Iklan

Iklan

,

Iklan

‘Terminal Bayangan’ Jalan Patimura Dikeluhkan

Redaksi
Selasa, 17 Juni 2014, 18:45 WIB Last Updated 2014-06-17T11:45:08Z
SALATIGAHarian7.com, “Terminal bayangan” yang telah lama berada di sepanjang Jalan Patimura Salatiga, telah lama berlangsung dan banyak dikeluhkan warga maupun pengguna jalan tersebut. Kendaraan yang selalu ‘ngetem’ dan mencari penumpang di jalan tersebut adalah angkutan pedesaan (angkudes) jurusan Salatiga – Bringin. Dengan banyaknya angkudes mangkal di jalan itu, akhirnya jalan tersebut menjadi sempit dan tidak teratur.

          Warnadi (58) warga Sumopuro, Kelurahan Salatiga, Kecamatan Sidorejo, Salatiga, salah seorang pemilik toko di jalan tersebut mengaku jika angkudes di sepanjang Jalan Patimura tersebut dibersihkan atau harus menuju terminal Tingkir, Salatiga maka jalan tersebut akan nampak lebar. ‘Terminal bayangan’ ini telah berlangsung bertahun-tahun dan sepertinya pihak Pemkot Salatiga ataupun Dishub tidak peka dan membiarkan saja tetap berlangsung.
          “Dari tahun ke tahun, bahkan telah berganti beberapa kali Kepala Dishub Salatiga, ternyata terminal bayangan itu masih selalu ada. Harusnya, Dishub berani tegas membersihkan angkudes yang sengaja mengkal di Jalan Patimura tersebut. Angkudes tersebut jurusan Salatiga – Bringin dan jumlahnya banyak sekali. Ini terus terang mengganggu pemandangan maupun jalan menjadi sempit,” terang Warnadi.
          Hal senada diungkapkan Agus Riyono (49), salah seorang sopir angkutan kota (angkota), bahwa jika angkudes Salatiga-Bringin itu tidak ngetem di Jalan Patimura, jalan tersebut akan nampak lebar dan tidak penuh sesak. Kenyataannya, sudah bertahun-tahun jalan ini masih saja dipenuhi angkudes tersebut. Dan, tidak pernah ada dinas terkait melakukan razia. Bahkan, informasinya, tahun 2015 mendatang setelah pembangunan terminal baru di Domas selesai maka angkudes tersebut tidak lagi ngetem di Jalan Patimura.
          Sementara, Kepala Dinas Perhubungan, Komunikasi, Budaya dan Pariwisata (Dishubkombudpar) Kota Salatiga, Adhy Soeprapto menegaskan bahwa, sepanjang Jalan Patimura tersebut bukan sebagai ‘terminal bayangan’. Angkudes Salatiga – Bringin tersebut hanya sekedar mencari penumpang. Diakuinya, harusnya seluruih angkudes yang masuk Kota Salatiga tetap harus masuk terminal Tingkir. Namun, karena para penumpangnya jarang yang sampai Tingkir, akhirnya angkudes tersebut hanya berhenti di Jalan Patimura.
          “Yang mengatakan sebagai terminal bayangan siapa, angkudes tersebut hanya sekedar mencari penumpang. Solusinya adalah menunggu pembangunan terminal angkutan umum di Domas, Salatiga selesai. Sekarang ini jika harus dirazia dan masuk ke terminal Tingkir, sebenarnya sudah sering dilakukan Dishub. Namun, kembali lagi karena mereka juga mencari uang, maka untuk sementara tidak masalah. Asalkan tidak mengganggu yang lainnya,” tandas mantan Staf Ahli Walikota Salatiga.
          Menurutnya, jika harus sampai terminal Tingkir sangat keberatan. Karena, sebagian besar penumpangnya akan turun di Jalan Patimura ataupun Bundaran Tamansari. Untuk penumpang yang sampai terminal Tingkir sangat minim bahkan jarang sekali ada. Untuk peringatan maupun teguran berkali-kali telah dilakukannya. Namun, karena mereka semua juga mencari rejeki, akhirnya hal itu ditoleransi hingga pembangunan terminal di Domas selesai pembangunannya. (WID)

Editor      : Muza
Laporan   : Budi Widjayanto

Iklan