SALATIGA – Harian7.com, Akhir bulan Juni ini, warga miskin di Kota Salatiga akan
mendapatkan beras miskin (raskin). Penyaluran ini untuk membantu warga miskin
dalam memenuhi kebutuhan pangan dan menekan kenaikan harga beras di pasaran
menjelang bulan Ramadan. Dan penyaluran ini merupakan kebijakan dari pemerintah
pusat.
Untuk teknis dan mekanisme
penyaluran masih tetap sama dengan tahun-tahun sebelumnya, yaitu dari gudang
Bulog dikirim ke sejumlah titik distribusi di masing-masing kantor kelurahan lalu
diteruskan ke rumah tangga sasaran (RTS).
"Untuk penyalurannya telah
dimulai sejak Senin lalu dan Jumat (20/6). telah selesai seluruhnya.
Tahun 2014 ini, Kota Salatiga mendapat kuota sebanyak 6.440 RTS dan kuantum
beras sebanyak 96.600 kg dengan rincian, masing-masing RTS mendapatkan jatah 15
kg. Harga per kilogramnya sebesar Rp 1.600. Penyaluran raskin ini dapat untuk
membantu beban RTS dalam mencukupi kebutuhan pangan menjelang Ramadan,” jelas
Kabag Humas Pemkot Salatiga Adi Setiarso, Jumat (20/6).
Sementara itu, Parjono (56) warga
Blotongan, Kecamatan Sidorejo, Kota Salatiga mengaku senang dengan datangnya
penyaluran beras ini. Bahwa raskin ini sangat membantu keluarganya dalam pemenuhan
kebutuhan pangan. Selain itu, menjelang lebaran biasanya harga kebutuhan pokok
khususnya beras akan mengalami kenaikan harga, dengan mendapatkan raskin sangat
terbantu.
“Terus terang, saya dan keluarga
merasa senang dan telah terbantu dengan adanya raskin ini. Jika membeli
diluaran tentunya akan memberatkan kami yang hanya bekerja sebagai buruh
serabutan. Apalagi, menjelang lebaran ini maka raskin akan benar-benar saya manfaatkan
dan tidak akan saya jual. Karena, rasa berasnya juga enak dan jika ada yang
mengatakan berasnya apek, itu sangat tidak benar,” terang lelaki dengan lima
orang anak kepada Barometer, Jumat (20/6).
Hal senada dikatakan Sumini (62)
yang juga tetangga Parjono, bahwa dengan mendapatkan raskin ini, maka mendekati
lebaran akan sangat terbantu dalam memperoleh beras. Pihaknya, setiap kali
mendapatkan raskin tidak pernah dijualnya dan selalu dinikmati bersama dengan
anggota keluarganya. (WID)
Editor : Muza
Laporan : Budi Widjayanto