UNGARAN – Harian7.com, Harga cabe atau lombok khususnya di wilayah Kabupaten
Semarang sejak sebulan lalu mengalami penurunan. Akibtnya, menyebabkan petani
banyak yang mengalami kerugian karena hasil panen tidak sebanding dengan biaya
produksi yang dikeluarkannya. Ini semua banyak dialami para petani dari daerah
Batur, Kecamatan Getasan, Kabupaten Semarang.
Untuk harga cabe keriting dari Rp
25.000/Kg sampai Rp 40.000/Kg, kini mengalami penurunan harga per kilogramnya
mencapai Rp 4.000 – Rp 5.000. Dengan harga ini, para petani mengaku rugi,
biasanya jika turun harga maksimal Rp 2.000/Kg. Penurunan yang tajam ini
menyebabkan petani mengalami kerugian yang besar.
Rasmidi (62) warga Batur, Getasan
mengaku bahwa hingga sebulan ini harga cabe di daerah Getasan mengalami
penurunan mencapai Rp 4.000 – Rp 5.000/Kg. Kondisi demikian membuat para petani
menjerit karena mengalami kerugian yang tidak sedikit. Dicontohkan saja, biaya
produksi dalam 1.000 meter perseginya, petani rata-rata mengeluarkan biaya
mencapai Rp 4 juta hingga Rp 5 juta. Namun ketika cabe dijual, pendapatan yang
diterimanya tidak sesuai dengan biaya produksi yang dikeluarkan.
"Sejak sebulan lalu, harga cabe
mengalami penurunan. Dari harga Rp 35.000/Kg kini menjadi Rp 31.000/Kg bahkan
ada yang lebih kurang lagi. Selain cabe, jenis sayuran lain juga mengalami
penurunan harga seperti Unclang. Setrelah penurunan harga ini, para pembeli pun
juga mengalami penurunan jumlahnya,” terang Rasmidi.
Begitu juga dikatakan Muh Damsuki (51),
yang mengaku jika hasil panen cabenya sejak sebulan lalu mengalami penurunan
harga. Biasanya, usai panen pihaknya juga panen pendapatan. Namun, sekarang ini
banyak mengalami kerugian yang banyak. Selain itu, pihaknya banyak menyimpan
cabe yang belum dapat terjual. Harganya turun hingga Rp 5.000/Kg dan kondisi
ini membuat para petani merasa prihatin dan mengalami kerugian yang besar.
“Jika kondisi penurunan harga
tersebut tetap berlangsung, maka petani akan mengalami kerugian yang terus
menerus. Hal ini berpengaruh pada pendapatan yang diterimanya usai panen cabe,”
tandas Damsuki. (WID)
Editor : Muza
Laporan : Budi Widjayanto