SALATIGA – Harian7.com, Batalnya
pembangunan gedung Setda Pemkot Salatiga di komplek Pemkot Salatiga,
banyak penilaian jika Sekda Salatiga, Agus Rudianto ikut
bertanggungjawab terhadap batalnya pembangunan gedung yang telah
dianggarkan sebesar Rp 23 miliar tersebut. Batalnya pembangunan itu
karena ketidakbecusan kinerja eksekutif, padahal Gedung Setda telah
dirobohkan sejak beberapa bulan lalu. Hingga sekarang hanya nampak
bekasnya saja dan menjadi lahan kosong yang tidak terawat.
Walikota
Salatiga Yuliyanto menegaskan, jika pihaknya sangat kecewa berat
dengan kinerja anak buahnya selama ini. Kinerjanya tersebut dapat
dinilai sangat tidak tepat bahkan tidak inovatif maupun tidak
profesional. Hal ini sangat keterlaluan, karena bangunan yang masih
kokoh terlanjur dirobohkan namun pembangunannya ternyata dibatalkan.
Harusnya, waktu satu tahun tersebut dapat untuk mematangkan rencana
pembangunan dan tidak seperti sekarang ini, menjadi mangkrak.
“Terus
terang saya sangat kecewa dengan kinerja anak buah saya itu. Mereka
saya nilai tidak profesional dalam kinerjanya. Lebih dari itu, sangat
keterlaluan, pasalnya gedung yang masih kokoh namun tahu-tahu
dirobohkan dan pembangunannya justru mangkrak. Sekali lagi saya
kecewa berat atas semua itu,” tandas Walikota Salatiga Yuliyanto.
Sementara,
Ketua Komisi III Bidang Pembangunan DPRD Kota Salatiga, HM Kemat
menyatakan, bahwa pihaknya dalam waktu dekat akan memanggil semua
kepala SKPD yang ada terkait masalah ini maupun pembangunan yang
lain. Jika memang tidak dapat bekerja, maka tahun mendatang anggaran
pembangunan fisik dapat diserahkan langsung kepada masyarakat melalui
swadaya.
Semua
itu terkait dengan pembangunan di Salatiga yang dapat berjalan dengan
baik. Penilaian dengan tidak adanya pembangunan tersebut, bahwa
kinerja eksekutif sudah malas bekerja. Harusnya, tidak demikian
jadinya. Pihaknya juga menilai jika Sekda Kota Salatiga harus ikut
bertanggungjawab khususnya terhadap batalnya pembangunan kembali
gedung Setda.
“Jika
walikota kecewa, kami dari DPRD juga lebih kecewa dengan kinerja
eksekutif yang sangat lamban bahkan tidak profesional. Khususnya,
pembangunan gedung Setda, Sekda Salatiga harus ikut bertanggungjawab,
jangan hanya diam saja,” tandas politisi PDI Perjuangan.
(WID)
Editor : Muza
Laporan : Budi Widjayanto