SALATIGA
– Harian7.com, Peringatan Hari Kartini tingkat Kota Salatiga di lingkungan
Pemkot Salatiga diwarnai aksi penolakan dan pengembalian baju
fashion show kepada panitia
penyelenggara. Bahkan, kegiatan lomba fashion show khusus pejabat
Pemkot Salatiga tersebut, dinilainya tidak mengedepankan jiwa Kartini
yang penuh kesederhanaan. Demikian diungkapkan Ketua DPRD Kota
Salatiga, Milhous Teddy Sulistio, Senin (21/4).
“Saya
tolak baju untuk istri saya agar mengikuti lomba fashion show Hari
Kartini. Saya menilai kegiatan ini tidak mengedepankan jiwa Kartini
yang penuh kesederhanaan. Harusnya, pejabat tidak perlu hura-hura
dengan menggelar lomba tersebut, karena masih banyak yang perlu
mendapat perhatian para pejabat. Saya kembalikan dan saya tolak baju
kebaya untuk isteri kepada pihak panitia. Saya tidak memboikot tetapi
memang saya sengaja tidak hadir dalam acara peringatan Hari Kartini
lantaran ada fashion show yang
elitis dan tidak ingat rakyat. Memperingatinya tidak seperti itu atau memang sudah tidak ada cara yang lain. Seperti zaman Belanda saja,” tandas Teddy Sulistio, yang juga Ketua DPC PDI Perjuangan Kota Salatiga.
elitis dan tidak ingat rakyat. Memperingatinya tidak seperti itu atau memang sudah tidak ada cara yang lain. Seperti zaman Belanda saja,” tandas Teddy Sulistio, yang juga Ketua DPC PDI Perjuangan Kota Salatiga.
Pihaknya
juga mengecam panitia yang tidak memiliki ide cemerlang dalam
memperingati Hari Kartini. Masih banyak kegiatan yang jauh bermanfaat
seperti aksi kepedulian kepada kaum ibu yang sudah lansia,
janda-janda yang ditinggal meninggal suaminya dan harus berjuang
sendiri mencari nafkah. Seharusnya mereka itu yang diperhatikan,
bukan malah isteri pejabat megal-megol
dan jenthat- jenthit
fashion show.
Ditambahkan
Teddy, pihaknya akan merasionalisasi anggaran dari APBD Salatiga
menyangkut masalah pembiayaan kegiatan hari nasional yang nyata-nyata
tidak mencerminkan pro rakyat. Kondisi semacam ini tidak segera
diantisipasi ke depan akan terulang kembali. Saat ini rakyat di
Salatiga tidak bisa membedakan ada pemerintahan atau tidak ada
pemerintahan, rasanya sama saja.
Kegiatan
peringatan Hari Kartini di lingkungan Pemkot Salatiga, para PNS wajib
mengenakan baju kebaya (perempuan) sedangkan yang laki-laki
mengenakan pakaian beskap. Didahului dengan upacara (apel) di halaman
kantor walikota lalu digelar lomba fashion show di ruang sidang II.
Sebagai pesertanya, sejumlah isteri pejabat dan pejabat perempuan
mengikuti lomba fashion show. (WID)
Editor : Muza
Laporan : Budi Widjayanto