Iklan

Iklan

,

Iklan

Penangkapan Pelajar Pembuang Bayi ,Pihak Sekolah Harus Berikan Sanksi Tegas

Redaksi
Senin, 21 April 2014, 17:53 WIB Last Updated 2014-04-21T10:53:33Z
SALATIGA Harian7.com, Buntut dibekuknya pelaku pembuangan bayi yang akhirnya diketahui merupakan pasangan pelajar dari salah satu SMA negeri di Salatiga, hal ini sangat disayangkan. Bahkan, pihak sekolah tempat kedua pelaku Dw (17) klas III dan pasangannya Lu (15) klas I, harus lebih jeli melakukan pembibingan terhadap para siswanya. Jika perlu dapat bekerjasama dengan pihak Dinas Kesehatan Kota (DKK) Salatiga untuk menggelar seminar reproduksi. Sehingga akan diketahui bagaimana langkah mencegah pergaulan bebas khususnya bagi pelajar. Demikian diungkapkan Sekretaris Komisi I DPRD Kota Salatiga, Septa Maya Hidayati, Senin (21/4).
Ditambahkan, dengan munculnya kasus tersebut, pihaknya menilai bahwa pergaulan bebas di kalangan pelajar di Salatiga masih terbuka. Hal ini, diperlukan adanya bimbingan dari pihak sekolah khususnya penambahan jam bimbingan konseling kepada para siswanya. Selain itu, perhatian maupun bimbingan dari orangtua sangatlah penting, mengingat sekolah hanya terbatas dapat mengawasinya pada jam pelajaran. Diluar sekolah, maka peran orangtua sangatlah dominan.
“Dengan mencuatnya kasus tersebut, apalagi kedua pelaku merupakan pasangan dari satu sekolah, harusnya pihak sekolah lebih jeli dalam melakukan bimbingan kepada para siswanya. Sehingga, kejadian tersebut tidak akan terulang kembali dan menimpa siswa yang lain. Penambahan konseling bagi siswa sangat diperlukan agar para siswa lebih mengetahui akibat terburuk dari pergaulan bebas yang dilakukannya. Yang jelas, Komisi I DPRD Salatiga sangat menyayangkan kejadian tersebut dan memalukan dunia pendidikan khususnya di Kota Salatiga, yang salah satunya menjadi Kota Pendidikan,” ujar politisi PKS.
Menurutnya, penguatan keagamaan juga lebih ditingkatkan sehingga hal-hal yang melanggar norma agama akan dapat tertanam pada siswa. Dan kedepannya tidak akan berani melakukan pelanggaran agama, seperti pergaulan bebas tersebut. Semua ini sangat diperlukan dan harus diperhatikan oleh pihak sekolah maupun keluarga, keduanya saling mengikat.
“Terkait dengan sanksi yang akan dijatuhkan pihak sekolah kepada kedua pelaku yang telah mencoreng dunia pendidikan ini, sekolah harus tegas. Dalam memberikan sanksi, pihak sekolah tidak perlu takut, apakah siswa tersebut merupakan anak pejabat atau bukan. Dan terpenting, hendaknya pihak sekolah jangan sampai kena pengaruh intervensi pihak luar dalam memberikan sanksi. Sekali lagi, sekolah harusnya tegas memberikan sanksi kepada kedua pelaku pembuangan bayi tersebut,” tandas Maya.
Beberapa PNS Pemkot Salatiga juga sangat menyayangkan ulah kedua pelaku tersebut. Mereka telah nekat berani berbuat salah, harusnya berani bertanggungjawab. Dengan caranya membuang bayi hasil hubungan gelap di luar nikah ini, akhirnya mencoreng dunia pendidikan khususnya di Kota Salatiga. Yang salah satu icon-nya adalah Kota Pendidikan dan apalagi kedua pelaku itu masih tercatat sebagai siswa salah satu SMA negeri favorit di Salatiga.
“Terus terang ulah nekat kedua pelaku yang masih pelajar tersebut telah mencoreng dunia pendidikan di Kota Salatiga. Pihak sekolah harus berani bersikap tegas atas tindakan bejat kedua pelajar tersebut. Jika, tidak ada sanksi tegas, maka akan mempengaruhi siswa lain untuk berbuat negatif yang lainnya,” terang beberapa PNS yang enggan ditulis namanya menanggapi penangkapan pelaku pembuang bayi yang masih pelajar itu.
Diberitakan sebelumnya, pelaku pembuangan bayi di bangunan gedung mangkrak di Jalan Osamaliki Salatiga, akhirnya berhasil dibekuk petugas Polres Salatiga, Kedua pelaku merupakan pasangan intim yang masih tercatat sebagai pelajar salah satu SMA negeri favorit di Kota Salatiga. Keduanya adalah Dw (17) perempuan yang kini kelas III dan Lu (15) laki-laki masih duduk di kelas I, keduanya warga Tingkir, Kota Salatiga. Kini, kedua pelaku mendekam di sel tahanan Polres Salatiga untuk mempertanggungjawabkan perbuatannya. (wid)

Iklan