Ungaran-Harian7,com,Halaman Kantor Panwascam
Ambarawa dipenuhi warga Dusun Kebonsari, Kelurahan Panjang, Ambarawa,warga
datang untuk minta kejelasan atas laporan dugaan kasus Money Politik yang
dilakukan oleh anggota PPL kelurahan Pajang awal bulan lalu yang dinilai sampai saat ini
belum ada kejelasan.
Rismanto, juga menambahkan,dirinya dan warga melaporkan salah satu anggota PPL Kelurahan Panjang, Aris Susilo, karena di duga kuat Aris menerima uang untuk dibagikan saat masa kampanye Pileg 2014 lalu dari salah satu caleg PDI P, DPRD Kabupaten Semarang dapil V, Yuriah Kenang Hartono.
Sementara itu Caleg PDI P, DPRD Kabupaten Semarang dapil V, Yuriah Kenang Hartono, membantah jika dirinya melakukan Money Politik,pasalnya selama masa kampanye dirinya tidak pernah mebagi uang kepada siapapun,baik secara langsung ataupun melalui broker,mungkin ada orang yang tidak suka terhadap saya karena memperoleh suara terbanyak.
"bagi saya ini saya anggap hanya isu belaka,mungkin ada orang yang tidak suka terhadap saya sehingga membikin isu yang bertujuan untuk menggulingkan saya,dan yang jelas saya saat masa kampanye tidak pernah mebagi bagikan uang,”tegasnya (lanny)
Hal itu di ungkapkan oleh Ketua Rt11,Dusun Kebon Sari,Kelurahan
Pajang ,Ambarawa, Rismanto, dirinya beserta warga datangi kantor Panwascam
Ambarawa karena jengkel dengan laporanya seakan tidak ada kejelasan,bahkan
terkesan menutup mata.
" Kedatangan kami ini sebagai bentuk kejengkelan warga karena dinilai pihak
Panwascam Ambarawa mebela anggotanya sendiri,karena hingga saat ini pihak
Panwascam tidak memberi kejelasa atas
laporan warga,padahal laporan itu sudah dari awal bulan lalu,”ungkap Rismanto, Jumat
(25/04).Rismanto, juga menambahkan,dirinya dan warga melaporkan salah satu anggota PPL Kelurahan Panjang, Aris Susilo, karena di duga kuat Aris menerima uang untuk dibagikan saat masa kampanye Pileg 2014 lalu dari salah satu caleg PDI P, DPRD Kabupaten Semarang dapil V, Yuriah Kenang Hartono.
Wargapun Akhirnya meninggalkan kantor Panwascam setelah diberi
penjelasan dari pihak Panwascam.
Kepada Wartawan Ketua Panwascam Ambarawa, Nanang Suharto, mengatakan,terkait laporan warga pihak kami sudah melakukan pemecatan terhadap PPL Kelurahan Panjang, Aris Susilo, karena hal itu telah menyalahi aturan dalam Pileg 2014.
" Saat kami terima laporan masyarakat , yang bersangkutan langsung di berhentikan memberhentikan yang bersangkutan, " jelas Nanang.
Nanang juga menambahkan , jika pihak kami mencium adanya dugaan pelanggaran pemilu diwilayahnya ,kami akan selalu kooperatif dan segera mengambil tindakan tegas dan teliti, mengenai laporan warga Pajang pihak kami masih terus mencari bukti bukti karena laporan warga hanya bentuk lisan sehingga kami agak kesulitan dalam menindak lanjuti laporan warga,tutur Nanang, di Ambarawa, Jumat (25/04).
Kepada Wartawan Ketua Panwascam Ambarawa, Nanang Suharto, mengatakan,terkait laporan warga pihak kami sudah melakukan pemecatan terhadap PPL Kelurahan Panjang, Aris Susilo, karena hal itu telah menyalahi aturan dalam Pileg 2014.
" Saat kami terima laporan masyarakat , yang bersangkutan langsung di berhentikan memberhentikan yang bersangkutan, " jelas Nanang.
Nanang juga menambahkan , jika pihak kami mencium adanya dugaan pelanggaran pemilu diwilayahnya ,kami akan selalu kooperatif dan segera mengambil tindakan tegas dan teliti, mengenai laporan warga Pajang pihak kami masih terus mencari bukti bukti karena laporan warga hanya bentuk lisan sehingga kami agak kesulitan dalam menindak lanjuti laporan warga,tutur Nanang, di Ambarawa, Jumat (25/04).
Berdasarkan informasi yang di himpun,penanganan atas laporan
dugaan Money Politik banyak yang berhenti ditengah jalan karena kurang kuatnya
bukti dan saksi ,dalam Pileg 2014 tercatat ada 98 laporan yang diterima Panwascam Ambarawa.
Sementara itu Aris Susilo,mengakui kalau dirinya telah menerima uang sebesar Rp 500 ribu dari salah seorang broker caleg tersebut.,Namun uang tersebut tidak dibagi bagikan melainkan hanya diberikan kepada salah seorang pengurus reog di wilayahnya,dan itupun sifatnya membantu.
Sementara itu Aris Susilo,mengakui kalau dirinya telah menerima uang sebesar Rp 500 ribu dari salah seorang broker caleg tersebut.,Namun uang tersebut tidak dibagi bagikan melainkan hanya diberikan kepada salah seorang pengurus reog di wilayahnya,dan itupun sifatnya membantu.
"Kejadian itu bermula saat saya sedang makan di
warung nasi goreng yang tempatnya tak jauh dari Gua Maria Kerep , saya di
hampiri sudara Joko Sutrisno salah seorang kader atau relawan dari caleg tersebut,Joko
menitipkan uang sebesar 500 ribu untuk diberikan kepada group kesenian
reog,selanjutnya uang tersebut saya
berikan Suratman yang kebetulan salah seorang pengurus kesenian Reog dusun
Kebon Sari,”akunya
Sementara itu Caleg PDI P, DPRD Kabupaten Semarang dapil V, Yuriah Kenang Hartono, membantah jika dirinya melakukan Money Politik,pasalnya selama masa kampanye dirinya tidak pernah mebagi uang kepada siapapun,baik secara langsung ataupun melalui broker,mungkin ada orang yang tidak suka terhadap saya karena memperoleh suara terbanyak.
"bagi saya ini saya anggap hanya isu belaka,mungkin ada orang yang tidak suka terhadap saya sehingga membikin isu yang bertujuan untuk menggulingkan saya,dan yang jelas saya saat masa kampanye tidak pernah mebagi bagikan uang,”tegasnya (lanny)
Editor : Muza