Iklan

Iklan

,

Iklan

 


 


 


Polda Jateng Tegaskan Perlindungan Siswa dari Aksi Perundungan, Fokus pada Masa Depan Generasi Penerus

Redaksi
Senin, 10 Juni 2024, 3:33:00 PM WIB Last Updated 2024-06-10T08:39:12Z



Laporan: Shodiq


SEMARANG | HARIAN7.COM - Pada pagi yang cerah di tanggal 10 Juni 2024, Mapolda Jawa Tengah menjadi saksi dari sebuah momen penting dalam upaya melindungi generasi muda dari aksi perundungan. Dalam acara Apel Besar Patroli Keamanan Sekolah (PKS) dan peluncuran Program Jateng Zero Bullying, Kapolda Jateng Irjen Pol Ahmad Luthfi menyampaikan pesan tegas mengenai pentingnya menciptakan lingkungan belajar yang aman dan nyaman bagi para siswa.


Acara ini diikuti oleh 1.050 siswa PKS dari berbagai SMA, SMK, dan MAN di seluruh Jawa Tengah. Hadir pula sejumlah tokoh penting seperti perwakilan UNICEF dr. Armunanto, Kakesbanglinmas, Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Jawa Tengah, LPAI Jateng, perwakilan kepala sekolah, serta para Kasat Lantas dan Kasat Binmas di Jawa Tengah.


Dalam sambutannya, Kapolda Jateng menyatakan bahwa peran PKS sangat krusial dalam menciptakan ketertiban dan kedisiplinan di lingkungan sekolah. "Peran PKS adalah menciptakan ketertiban dan kedisiplinan siswa di lingkungan sekolah, sehingga adik-adik sekalian menjadi contoh bagi rekan-rekannya untuk meningkatkan disiplin," ujar Kapolda.


Kapolda Ahmad Luthfi juga menekankan bahwa pendisiplinan harus dilakukan tanpa memandang senioritas, dengan mengedepankan konsep kekeluargaan, kasih sayang, dan tolong-menolong. Ia menekankan pentingnya memulai disiplin dari diri sendiri, baik dalam mematuhi peraturan sekolah maupun saat berkendara di jalan raya.


"Tugas anak di sekolah adalah belajar, menaati tata tertib sekolah, dan berbakti kepada orang tua," lanjutnya. 


Kapolda juga menggarisbawahi pentingnya menjalin persaudaraan antar siswa untuk mencegah aksi permusuhan dan persekusi, sehingga siswa bisa fokus pada pembelajaran.


Dalam rangkaian acara tersebut, para peserta apel juga menerima buku saku yang berisi informasi lengkap mengenai jenis-jenis bullying, cara mengatasinya, serta upaya preemtif dan preventif dalam menanganinya, termasuk aspek penegakan hukum. Kapolda berharap buku saku tersebut dapat dibaca dan dipahami dengan baik, sehingga para siswa PKS dapat mensosialisasikannya di sekolah masing-masing.


Kapolda Jateng menyoroti pentingnya perhatian khusus terhadap kasus yang melibatkan perempuan dan anak dalam upaya memberantas aksi bullying dan memberikan perlindungan yang optimal bagi mereka. Untuk itu, ia telah memerintahkan seluruh Kasat Lantas dan Kasat Binmas untuk membentuk satuan tugas (satgas) di setiap sekolah guna mengawasi agar siswa dapat fokus belajar dan terlindungi dari perilaku menyimpang serta aksi perundungan.


"Melalui pelaksanaan apel besar PKS dan launching program Jateng Zero Bullying, kita canangkan Jawa Tengah Zero Bullying di sekolah-sekolah. Tidak ada lagi perkelahian, perundungan, dan persekusi," tandas Kapolda.


Menyambut inisiatif ini, perwakilan UNICEF Jawa Tengah, dr. Armunanto, menyampaikan apresiasinya kepada Kapolda Jateng Irjen Pol Ahmad Luthfi. Ia menilai bahwa kegiatan ini menunjukkan kepedulian dan usaha yang serius untuk kesejahteraan anak-anak. 


"Kami harap upaya mulia ini dapat terwujud sehingga anak-anak kita terlindungi dari aksi kekerasan," tambahnya.


Dengan langkah tegas ini, Polda Jateng bersama seluruh pihak terkait berkomitmen untuk menciptakan lingkungan sekolah yang aman dan bebas dari perundungan. Program Jateng Zero Bullying diharapkan dapat menjadi contoh bagi daerah lain dalam upaya menciptakan generasi penerus bangsa yang berintegritas, disiplin, dan berprestasi.

Iklan