 |
| Ilustrasi.(Istimewa) |
SALATIGA | HARIAN7.COM - Lembaga Swadaya Masyarakat Indonesia Corruption Investigation (LSM ICI) Jawa Tengah soroti maraknya prostitusi di salah satu perguruan tinggi di Salatiga.
Parahnya salah satu hidung belang yang melakukan open booking order alias ‘Open BO’ adalah oknum dosen.
"Belum lama ini kami mendapati informasi dari beberapa dosen yang gerah melihat perilaku oknum dosen berinisial W melakukan Open BO dengan mahasiswinya. Dan perilaku itu terus berulang,"kata Wakil Direktur ICI Jateng, Shodiq, kepada wartawan, Sabtu (2/9/2023).
Mendapati informasi itu, lanjut Shodiq, pihaknya bersama tim melakukan penelusuran dan menemui beberapa mahasiswi yang diduga pernah di order oleh dosen tersebut.
"Kalau dosen order dan bayar aja agak biasa. Namun ada pengakuan mahasiswi yang di ajak berhubungan badan oleh W dengan imbalan diberi nilai baik,"terang Shodiq.
Dijelaskan Shodiq, menurut pengakuan para mahasiswi tersebut hal itu sudah biasa karena tidak ada pilhan lain.
"Ya menurut pandangan kami yang bersangkutan bukanlah korban. Karena memang dilakukan atas dasar suka sama suka,"terangnya.
Namun meski dilakukan suka sama suka dan terjadi transaksi serta saling sepakat, Shodiq menilai itu sangat tidak manusiawi. Mengingat seorang dosen sebagai tenaga pendidik dan harus bertanggung jawab menampilkan contoh yang baik sebagai seorang akademisi. Bukan justru merusak anak didiknya dengan pundi pundi janji.
"Dari pengakuan para mahasiswi baik yang masih kuliah maupun yang sudah lulus tahun ini sudah beberapa kali diajak hubungan badan oleh W,"ucapnya.
Dari informasi kami himpun tak hanya ada W yang melakukan perbuatan itu. Dosen lain ada juga yakni A dan S. Namun kedua dosen ini hanya baru merayu dan mengajak karaoke bareng.
"Sebagaimana disampaikan para mahasiswi ini yang jelas sudah Open BO adalah W,"tandasnya.
Shodiq menambahkan, modus indikasinya dilakukan saat praktekum makul. Dan yang dekat dengan oknum W dikasih nilai bagus.
"Setelah data terkumpul kami LSM ICI akan melayangkan surat ke kementerian terkait agar perilaku menyimpang tersebut diberi sanksi,"tambahnya.
"Jika itu dibiarkan dan tidak dibongkar. Nanti takutnya menjadi duri dalam perguruan tinggi tersebut. Sebagai wujud cinta kami kepada perguruan tinggi tersebut kami akan bongkar dan terus telusuri. Kami juga dibantu rekan rekan dosen yang jengkel dengan perilaku W ini,"pungkas Sodiq.
Sementara itu, S dan R mahasiswi yang lulus tahun ini saat ditemui di kawasan JLS mengaku sudah beberapa kali diajak tidur bareng dengan W.
"Ya pernah beberapa kali pak diajak gituan dengan pak dosen W. Kadang dikasih uang Rp 400 ribu. Dan untuk teman lain dikasih nilai bagus,"ujarnya.
Pengakuan lain diungkapkan beberapa mahasiswi yang saat ini masih kuliah. Ia mengaku pernah satu kali.
"Ya pernah satu kali. Tapi ya sudahlah, terlanjur terjadi. Tolong nama saya dan teman teman dirahasiakan ya pak. Kami takut,"ucapnya.(Red/BN)
