 |
| Tim gabungan yang melalukan proses pencarian korban hanyut di Sungai Tangsi ketika melakukan Apel Ops SAR. |
MAGELANG, harian7.com - Tim SAR gabungan yang terdiri dari Basarnas, BPBD Kabupaten Magelang, PMI, DAMKAR, OPRB Borobudur, MDMC, maupun beberapa komunitas Relawan telah bekerja selama 3 (Tiga) hari guna mencari korban hanyut (Laka Air) di Sungai Tangsi namun hingga saat ini belum membuahkan hasil.
Seperti yang dituturkan rekan korban yaitu Widarto pada, Sabtu 26 November 2022 sekira pukul 15.30 Wib seorang pekerja bernama Deni Sugiarto, yang merupakan warga Dusun Clapar, Desa Ngawen, Kecamatan Muntilan, Kabupaten Magelang yang sedang membangun jembatan di Dusun Krumpakan II, Desa Krumpakan, Kecamatan Kajoran, Kabupaten Magelang terpeleset saat akan mengambil peralatan dan hanyut ke sungai.
"Saat itu korban berniat akan mengambil peralatan proyek namun dirinya terpeleset dan terjatuh kesungai lalu hanyut, karena pada saat kejadian kondisi sungai sedang banjir," Ucapnya.
Tim gabungan tersebut sudah melakukan pemantauan Via darat (Manual) meliputi Jembatan Siguk, Jembatan Njonalan hingga masuk wilayah Tempuran tepatnya di Kaling Kalih serta bendungan Ancol Mbligo dan melakukan susur sungai dimulai dari Kaling Kalih sampai di Mbligo Samudra Raksa.
Salah satu relawan dari Garda Relawan Indonesia (GRI) Mudji Basuki, yang juga merupakan (Purnawirawan) Polri ini mengatakan jika sejauh ini semua Tim gabungan sudah siaga di semua titik. Mulai dari Sungai Tangsi, Progo, hingga Tringsing yang menjadi jalur hanyutnya korban.
"Kami sudah menyisir hampir sejauh 50 (Limapuluh) kilometer dari lokasi kejadian sampai Bligo, Ngluwar. Bahkan penempatan sudah sampai Tringsing di hari ke tiga ini," jelasnya pada, Senin malam (28/11/2022).
Tidak berhenti sampai disini, para petugas mulai besok pagi pukul 08.00 Wib masih akan melanjutkan pencarian pada hari ke 4 (Empat) yaitu, Selasa 29 November 2022 dan berharap korban segera bisa ditemukan, Pungkas Mudji. (*)
