Editor: Choerul Amar
SURAKARTA,harian7.com – Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo mendorong warga Kampung Wisata Batik Kauman Solo, agar terus berkembang dan berinovasi dalam menarik pengunjung. Apalagi, kampung itu memiliki banyak potensi dan inspirasi untuk menjadi tujuan, tempat bertemu, dan belajar, khususnya terkait kerajinan batik.
Berada di Kampung Wisata Batik Kauman, Ganjar seakan melihat kembali
kejayaan kerajinan dan industri batik di Solo. Ingatan itu kembali menyeruak,
saat Ganjar berkeliling melihat pameran 1.000 motif batik kuno dan kekinian,
dalam rangka Hari Batik Nasional 2022, di Kampung Wisata Batik Kauman Solo,
Sabtu (1/10/2022).
“Di Solo ada yang menarik, karena di Kampung Batik Kauman ini ada kurang
lebih 1.000-an desain batik, baik yang kuno banget maupun yang modern. Ini
ditampilkan. Kita mengingat kejayaan batik pada masa silam yang hari ini masih
bisa kita lihat. Menarik juga di depan saya ini ada adik-adik mahasiswa dari
luar Jawa, mereka belajar membatik di sini. Pasti ada experience yang bisa ia
dapatkan,” kata Ganjar, seusai berkeliling di melihat pameran batik.
Ganjar menuturkan, sebelumnya Presiden RI Joko Widodo (Jokowi) juga
memberikan arahan untuk mencintai dan membeli produksi dalam negeri. Arahan itu
sangat tepat dengan kondisi saat ini. Apalagi kondisi penjual batik sedang
berjuang meningkatkan penjualan setelah dihantam pandemi.
“Tadi saya tanya juga apakah kondisi orang jual batik sudah kembali pada
posisi semula. Ternyata dibandingkan saat pandemi, sekarang sudah 70 persen
mulai baik. Kalau dikaitkan dengan yang disampaikan oleh Presiden, nggak usah
piknik ke luar negeri, ke dalam negeri saja, maka ini adalah bagian dari tempat
destinasi wisata yang sangat bagus,” ungkapnya.
Di Kampung Wisata Batik Kauman itu orang tidak hanya membeli batik tetapi
bisa belajar membatik sehingga mendapatkan pengalaman. Menurut Ganjar,
pengunjung juga dapat mempunyai banyak pilihan. Sebab, seluruh motif batik khas
Solo ditampilkan dalam pameran di Kampung Wisata Batik Kauman Solo. Selain
membeli, pengunjung juga bisa mendapatkan pengetahuan yang dalam tentang
filosofi tiap motifnya.
“Tadi ada yang ratusan tahun batiknya, terus kemudian orang yang ingin
klasik-klasik itu, mereka yang suka batik, saya suka batik kebetulan, itu bisa
direproduksi. Bahkan banyak yang bisa pesan kalau mau batik yang seperti itu
kita buatkan lagi. Karena mungkin orang sudah tidak bisa mendapatkan lagi
batik-batik seperti itu,” jelasnya.
Gubernur menilai, kerajinan batik itu merupakan karya anak bangsa yang
harus terus dikembangkan. Ia berharap ke depan bermunculan anak-anak muda yang
menciptakan motif-motif atau desain-desain batik baru. Tentunya dengan filosofi
yang jauh lebih dalam dan memiliki makna dari tiap karya itu.
Ganjar mendorong pengembangan destinasi wisata di Kampung Wisata Batik
Kauman bisa lebih inovatif lagi. Misalnya, selain motif batik pada kain, di
lokasi itu Ganjar juga menemukan motif batik pada makanan, yaitu kue. Ia bahkan
sempat bertemu dengan seorang anak kecil bernama Hasna Shaqueena Makhfin (6)
yang sedang menggambar motif batik pada kue.
“Kalau dari kampungnya ini banyak sekali yang bisa inspiratif ya. Tidak
hanya batik di kain tetapi juga corak batik pada makanan. Anak-anak ternyata
makin tahu apa itu batik dan corak-corak itu diterapkan di berbagai media
termasuk tadi kue. Anak kecil tadi membuat kue bagus,” kata Ganjar.
Kampung Wisata Batik Kauman sendiri saat ini mulai dikembangkan dengan
memberikan banyak sentuhan berbeda. Misalnya, ada beberapa kafe lengkap dengan
ruang pameran batik. Jadi pengunjung yang datang tidak hanya beli batik, tetapi
juga bisa nongkrong sambil menikmati kopi dengan teman atau keluarga.
Ganjar sendiri mempunyai bayangan jika bangunan-bangunan di lokasi Kampung
Wisata Batik Kauman dicat dengan motif-motif batik. Desain dengan nuansa batik
dengan heritage-nya itu menurut Ganjar akan menambah daya tarik untuk tujuan
wisata banyak orang.
“Kalau sebenarnya mau jadi destinasi ya benar, inovasinya harus
macam-macam. Makanan disajikan, ada kopinya, orang belanja batik bisa nongkrong
dulu sambil ke cafe. Jadi tempat rendevu (bertemu) yang
menarik, menurut saya ini tinggal ditata, dan orang akan berbondong-bondong
nanti datang ke sini. Bagus sekali ini,” tandas Ganjar.(Tin/DJ)