Iklan

Iklan

,

Iklan

 


Tolak Kenaikan BBM Subsidi, Teaterikal Yang Menggambarkan Kondisi Penderitaan Rakyat Warnai Aksi Demo PMII Kota Salatiga

Redaksi
Kamis, 22 September 2022, 17:54 WIB Last Updated 2022-09-22T10:54:17Z
Istimewa.


Laporan: Bang Nur


SALATIGA,harian7.com – Buntut kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM) Subsidi, Ratusan mahasiswa yang tergabung dalam PMII Kota Salatiga gelar aksi demo di depan Kantor DRPD Kota Salatiga, Kamis (22/9/2022).


Dalam orasinya mereka dengan tegas menuntut dan  menolak kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM) Subsidi.


Para pendemo ini memampangkan spanduk bertuliskan tolak kenaikan BBM. Selain itu juga menggelar teaterikal yang menggambarkan kondisi penderitaan rakyat.


Tak hanya itu, para mahasiswa juga bersorak Yel-yel ingin bertemu langsung dengan Ketua DPRD Kota Salatiga Dance Ishak Palit.


Ketua Cabang PMII Kota Salatiga, Muhammad Ichsan hidayat mengatakan bahwa aksi demo ini merupakan tindak lanjut audiensi dengan DPRD Kota Salatiga.


“Sebelum demo kita menunggu surat paska audiensi tetapi tidak diberikan dari pihak DPRD, kita juga mengkaji secara normatif dan juga objektif ke masyarakat,”katanya.


Ia juga terjun langsung ke masyarakat terkait dampak kenaikan BBM khususnya masyarakat Salatiga.


“Kita mengklasifikasikan ada lima golongan masyarakat yang terdiri dari buruh, pedagang, petani, sopir dan masyarakat lain,”tendas Muhamad.


Menurut Muhamad, dari data yang pihaknya buat, mayoritas masyarakat menolak kenaikan harga BBM.


“Penolakan tersebut karena subsidi yang tidak tepat sasaran dari pihak pemerintahan,”terangnya.


Pihaknya terus memperjuangkan masyarakat. “Kita tetap kawal karena masih ada isu-isu lain yang perlu kita kawal,”tegasnya.


Dalam aksi demo ini pihaknya menuntut lima tuntutan terkait kenaikan harga BBM.


"Kami mendesak pemerintah untuk secara serius dan sungguh-sungguh memberantas mafia bahan bakar minyak. Mendesak pemerintah untuk segera menerapkan kebijakan subsidi tepat sasaran,"terang Muhamad.


Selain itu juga mendorong pemerintah untuk membuka keterlibatan masyarakat dalam pelaksanaan penyaluran BBM bersubsidi.


Aksi demo ini berujung damai setelah Ketua DPRD Kota Salatiga menandatangani tuntutan para pendemo.(*)

Iklan