Iklan

Iklan

,

Iklan

Janji Bisa Loloskan CPNS, Mantan Anggota DPRD di Ngawi Diduga Menipu Hingga Ratusan Juta Rupiah

Redaksi
Selasa, 24 Mei 2022, 06:26 WIB Last Updated 2022-05-24T02:59:21Z


Laporan: Choerul Amar/red


NGAWI,harian7.com - BS warga Kecamatan Sine Kabupaten Ngawi, diduga menjadi korban penipuan oknum mantan anggota DPRD hingga uang ratusan juta raib. Adapun modus pelaku yakni menjanjikan bisa meloloskan tes CPNS.


BS saat dikonfirmasi wartawan, belum lama ini mengatakan, awalnya pada tahun 2019, ia diberitahu oleh mantan anggota DPRD berinisial TGH (60) warga Jalan Sunan Kalijaga, Beran, Ngawi Kota Kabupaten Ngawi, bahwa ada pendaftaran CPNS. Saat itu TG menawarkan bahwa dirinya bisa membantu meloloskan tes CPNS.


"Saat itu TGH menawarkan jika ada keluarga ataupun tetangga yang ingin mendaftarkan CPNS, bisa melaluinya,"katanya.


Mendengar tawaran TGH, lanjut BS, ia langsung menghubungi SKN."Ada tawaran itu, SKN mengiyakan dan mengikutsertakana anaknya inisial P, yang kebetulan baru lulus sarjana,"ucapnya.


Karena SKN berminat, lalu kembali menghubungi TGH yang berlanjut pertemuan dan terjadi musyawarah. Usai musyawarah TGH meminta persyaratan berupa berkas - berkas berikut uang Rp 10 juta, dengan dalih untuk operasional ke Jakarta guna proses data.


"Selang satu minggu atau pasca dari Jakarta, TGH memberikan kabar kepada saya. Adanya kabar itu kembali diadakan pertemuan. Dalam pertemuan tersebut, disepakati biaya nominal sebesar Rp 250 juta, sebagai pelicin agar lolos saat mendaftar CPNS sebagaimana disampaikan TGH,"terang BS.


"Karena yakin dah sudah kenal dengan TGH, mengingat dulu pernah menjabat anggota DPRD di Kabupaten Ngawi dari salah satu partai ternama, maka tanpa menaruh rasa curiga kita serahkan uang seperti diminta sejumlah Rp 100 juta dengan dalih untuk dipelicin ke BKN. Dan dengan alasan terus berproses TGH kembali meminta uang hingga total yang dikeluarkan sebesar  Rp 280 juta,"jelas BS.


Setelah semua uang sebagaimana permintaan TGH, justru janjinya tidak kunjung ditepati dan terkesan malah menghindar. Dan ketika saya menanya kejelasan TGH tak bisa ditemui. 


"Karena merasa ada yang janggal, saya berinisiatif untuk  meminta balik uang. Namun TGH selalu menghindar dan bahkan saat ini nomor ponselnya tidak aktif,"beber BS.


Menemui pihak keluarga


BS menambahkan, karena hendak menemui TGH kesulitan maka kami berupaya menemui pihak keluarganya guna menanya keberadaan TGH.


"Hasil pertemuan dengan keluarganyapun tak membuahkan hasil. Keluarganya ternyata tidak jauh beda dengan TGH yang hanya janji namun tak pernah terealisasi. Bahkan istrinya pula seolah menutupinya. Terkesan penipuan tersebut berjamaah. Bahkan saat menemui saudara TGH di Solo pun hanya janji belaka,"ungkap BS dengan wajah kesal.


Terpisah, TGH saat hendak dikonfirmasi harian7.com tidak ada ditempat dan hanya ditemui istrinya. 


"Mohon maaf mas, saya tidak tahu keberadaan TGH dan mengenai persoalan tersebut saya juga tidak tahu,"katanya saat ditemui harian7.com belum lama ini.

Iklan