Iklan

Iklan

,

Iklan

Pemkab Semarang Berikan Bantuan Kepada 51 Warga Isoman di Banyubiru, Ngesti: 'Penanganan pandemi ini memerlukan kerja sama dan gotong'

Redaksi
Jumat, 09 Juli 2021, 16:51 WIB Last Updated 2021-07-09T09:51:30Z
Bupati Semarang H Ngesti Nugraha saat menyerahkan bantuan sembako kepada perwakilan  warga.


Editor: M Aryanto


UNGARAN,harian7.com - Sebanyak 51 warga Desa Banyubiru yang menjalani isolasi mandiri karena terpapar Covid-19, menerima bantuan berupa sembako dari Pemerintah Kabupaten Semarang. Adapun penyerahan bantuan sembako dilakukan secara simbolis oleh Bupati Semarang, H Ngesti Nugraha kepada perwakilan warga, Jumat (9/7/2021) pagi.


Turut hadir pada kesempatan tersebut, Kepala Dinas Sosial drg M Gunadi, Plt Camat Banyubiru Moh Edy Sukarno, Muspika dan Kades Banyubiru Sri Anggoro Siswaji dan perwakilan warga.


Bupati Semarang H Ngesti Nugraha SH MH dalam sambutanya mengimbau kepada para perangkat desa untuk tetap semangat menangani kasus Covid-19 di Banyubiru. 


"Penanganan pandemi ini memerlukan kerja sama dan gotong royong semua pihak termasuk pemerintah desa. Bantuan sembako yang diberikan,"tegas Bupati.


Diungkapkan Bupati, sebagai bentuk dukungan kepada pemdes membantu memenuhi kebutuhan harian para pasien positif Covid-19. 


“Saya paham para perangkat desa dan relawan sudah capai menangani Covid-19. Tapi Kita harus semangat membantu orang lain yang sedang sakit,”ungkapnya.


Terkait rencana Pemdes Banyubiru membeli oksigen berikut tabung dan peralatan lainnya dengan Dana Desa, Bupati menegaskan diperbolehkan. Pembelian harus dilakukan secara nyata dan dilengkapi bukti-bukti pembelian yang sah.


Ngesti juga mengingatkan untuk terus mensosialisasikan protokol kesehatan kepada warga. Hal itu dinilai penting untuk menekan laju penambahan kasus positif Covid-19 baru.


Kepala Dinas Sosial M Gunadi menjelaskan dana cadangan bantuan sembako di instansinya sebesar Rp1,5 miliar. Dana itu direncanakan untuk pengadaan 5.000 paket sembako bagi warga yang menjalani isolasi mandiri maupun yang ditangani desa.


 “Bilamana alokasi dana desa untuk bantuan sembako habis, dana itu bisa dimanfaatkan,” ujarnya.


Sampai dengan awal semester II tahun 2021, lanjutnya, sudah disalurkan 250 paket bantuan di beberapa desa. Paket bantuan berisi antara lain beras 10 kg, minyak goreng, gula dan makanan cepat saji.


Kades Sri Anggoro Siswaji menjelaskan ada 106 warga yang menjalani isolasi mandiri. Mereka dirawat di dua rumah singgah yang dikelola pemdes. “Dana desa untuk bantuan sembako sudah habis. Bantuan  ini merupakan pengajuan ke Pemkab," katanya.(Arie Budi/Junaedi)

Iklan