Iklan

Iklan

,

Iklan

Mulai 'Kelelahan', Singapura Bakal Samakan COVID-19 dengan Flu

Redaksi
Senin, 28 Juni 2021, 03:30 WIB Last Updated 2021-06-27T20:31:00Z
Ist.


Editor: Andi Saputra


SINGAPURA,harian7.com - Lelah menghadapi virus Covid 19 yang melanda selama 18 bulan, Singapura memutuskan untuk memulai bersiap menuju new normal. Dan selain itu, Singapura akan menganggap Covid 19 sebagai penyakit endemik selayaknya flu. Untuk itu, sejumlah pembatasan mulai akan dilonggarkan.


"Sudah 18 bulan sejak pandemi dimulai, dan orang-orang kita lelah berperang. Semua bertanya: Kapan pandemi akan berakhir," tulis Satgas COVID-19 Lintas Kementerian Singapura dalam sebuah artikel di The Straits Times.


Kabar buruknya,lanjut Satgas Covid 19, bahwa COVID-19 mungkin tidak akan pernah hilang dan kabar baiknya adalah bahwa hidup normal COVID-19 di tengah-tengah kita adalah mungkin," lanjutnya.


Menteri Perdagangan dan Industri Gan Kim Yong, Menteri Keuangan Lawrence Wong dan Menteri Kesehatan Ong Ye Kung yang merupakan co-chair Satgas menuliskan, rencana new normal tersebut dalam sebuah artikel berjudul "Living normally, with Covid-19".


Dalam tulisannya,  juga menyinggung kemiripan Covid 19 dengan influenza atau flu. Banyak yang terserang flu tiap tahun tetapi peluang jatuh sakit rendah dan bisa dicegah dengan beberapa langkah sederhana.


"Kita bisa mengupayakan hasil serupa untuk COVID-19. Kita tidak bisa memberantasnya, tetapi kita bisa mengubah pandemi jadi sesuatu yang lebih tidak mengancam, seperti influenza, 'hand, foot and mouth disease' (dikenal juga sebagai Flu Singapura), dan cacar air, dan hidup normal," kata mereka dalam tulisanya.


Namun meski demikian,  tidak berarti pasrah, Singapura membuat sejumlah langkah prioritas untuk menuju ke sana. Pertama, pelaksanaan vaksinasi bakal dikebut hingga sekurangnya dua pertiga populasi bakal mendapat vaksinasi penuh pada peringatan National Day, Agustus mendatang.


"Kita 'on track' untuk mencapai target itu," tegas para menteri.


Langkah lain yang juga masuk prioritas adalah mempermudah testing, terutama di perbatasan untuk mengidentifikasi siapapun yang membawa virus, terutama varian baru yang diwaspadai. Warga juga akan diperbolehkan untuk melakukan rapid test antigen sendiri.(*)

Iklan