Iklan

Iklan

,

Iklan

Kasus Covid-19 Melonjak,Pemkab Boyolali Perketat PPKM Mikro

Redaksi
Kamis, 17 Juni 2021, 02:15 WIB Last Updated 2021-06-16T19:15:40Z
Ist.


Laporan: M Sarman/DB | Kontributor Boyolali


BOYOLALI,harian7.com – Pemerintah Kabupaten Boyolali perketat aturan perpanjangan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) Mikro. Hal itu dilakuan karena melonjaknya angka kasus aktif Covid-19 di Kabupaten Boyolali dan menindaklanjuti  Surat Edaran (SE) Bupati Boyolali nomor 300/1949/5.5/2021 tentang perpanjangan PPKM Mikro yang berlaku mulai Selasa (15/6/2021) sampai dengan Senin (28/6/2021).

 

Bupati Boyolali M. Said Hidayat mengatakan, bahwa pihaknya telah berkoordinasi dengan Forum Komunikasi Pimpinan Daerah (Forkompinda) Boyolali, Sekretaris Daerah beserta jajaran instansi terkait, guna menghadapi lonjakan kasus di Kabupaten Boyolali. Dikeluarkannya perpanjangan PPKM Mikro kali ini, sebenarnya masih dengan aturan yang sama hanya saja terdapat perubahan. Harapannya, langkah yang dilakukan oleh pemerintah ini akan didukung oleh seluruh elemen masyarakat agar upaya menurunkan angka kasus Covid-19 di Kota Susu ini dapat berhasil.

 

“Perubahannya itu adalah menentukan waktu. Ketika kemarin seperti warung, rumah makan, angkringan, dan sebagainya itu kita berikan kelonggaran untuk buka sampai jam 10, maka untuk perpanjangan PPKM ini kita batasi sampai jam 21.00 WIB,” ungkap Bupati Said.

 

Mengenai hajatan, Bupati Said menjelaskan bahwa masyarakat tidak diperbolehkan menyelenggarakan hajatan ke luar Boyolali, namun diperbolehkan untuk menyelenggarakan hajatan di lingkup wilayah Boyolali dengan catatan dilaksanakan dengan sistem air mengalir atau banyu mili (drive thru). Selanjutnya Bupati Said menekankan kepada Dinas Kesehatan Kabupaten Boyolali untuk segera melakukan percepatan vaksinasi.

 

“Segerakan pula di lingkungan terdekat. Misalnya RSD (rumah sakit darurat), itu lingkungan terdekat ini harus kita berikan rasa nyaman, aman bagi masyarakatnya, maka untuk warga lingkungan kita minta segerakan vaksinasi,” imbau Bupati Said.

 

Disinggung mengenai tempat isolasi terpusat, Bupati Said akan mengoptimalkan keberadaan Rumah Sakit Darurat Corona (RSDC) Kemiri, yang sampai dengan hari ini sudah terisi oleh lima orang pasien. Selain itu, akan dilakukan inventarisir di kecamatan - kecamatan yang ada di Kabupaten Boyolali.

 

“Setidaknya di titik-titik kecamatan dimana ada ruang-ruang yang sekiranya cukup untuk memfokuskan isolasi pada warga lingkungan terdekat, setelah terinventarisis baru bisa dilakukan penghitungan dan perencanaan yang matang,” pungkasnya.

Iklan