Iklan

Iklan

,

Iklan

Diabad 21, Jurnalis Online Adalah Generasi Ke - 3, Maka Harus Pegang Prinsip BASIC

Redaksi
Kamis, 24 Juni 2021, 04:01 WIB Last Updated 2021-06-23T21:01:53Z

Anugrah Salsabiila, jurnalis harian7.com perwakilan Jawa Timur, Kontributor Ngawi.


Salam Redaksi harian7.com Jatim


Ditulis Oleh: Anugrah Salsabiila | Kontributor harian7.com Ngawi


OPINI,harian7.com - Menjadi seorang jurnalis online, tentunya harus lebih gesit. Karena selain mengutamakan kecepatan juga harus akurat dalam menyajikan berita. Maka tak jarang karena kurangnya pemahaman pengetahuan jurnalisme digital adalah salah satu faktor kemunduran intelektual di ranah internet.


Maka di era abad 21 ini, disebutnya Jurnalistik online adalah jurnalis generasi ketiga. Karena,  jurnalistik generasi pertama adala jurnalistik cetak, yang menyajikan berita melalui media cetak seperti surat kabar atau majalah. Jurnalisme generasi kedua adalah jurnalisti elektronik, yang menyajikan berita dalam media elektronik seperti radio atau televisi.


Untuk itu perlu kita ketahui, sebagai jurnalis online kita harus punya 5 prinsip dasar,  yaitu  BASIC, diantaranya Brevity – Adaptabillity –  Scannabillity – Interactivity – Community.


Lebih jelasnya, yang dimaksud Brevity adalah artikel yang kita tulis harus dibuat seringkas mungkin, tidak panjang dan bertele – tele.


Adaptabillity yakni dalam menyajikan berita/ informasi, jurnalis harus bisa beradaptasi dengan perkembangan teknologi di bidang komunikasi.


Jadi bukan hanya sekedar menulis berita saja, namu sebagai jurnalis online juga dituntut untuk mampu menyajikan berita dengan keragaman cara penyajian.


Bukan hanya saja tulisan, tapi juga disertai dengan gambar, atau bisa juga disajikan dalam format video ataupun suara. Maka sudah barang tentu menjadi Jurnalis online harus mampu menyesuaikan diri dengan kebutuhan dan preferensi pembaca.


Scannabillity, yaini situs atau halaman web jurnalisme dituntut untuk memiliki sifat dapat dipindai, untuk memudahkan penbaca. Sebab sebagian besar pengguna situs tersebut melakukan pencarian secara spesifik, dengan memindai  halaman web.


Pembaca akan mencari informasi utama, subheading, link, dan lainya untuk membantu menavigasi text, sehingga tidak perlu melihat monitor dalam waktu yang lama. 


Maka sangatlah penting dalam  penentuan judul berita agar dapat menarik minat pembaca, terutama dua kata pertama pada judul.


Interactivity, dalam hal ini pembaca dibiarkan menjadi pengguna, yang artinya memberikan keleluasaan pada pembaca untuk memberikan tanggapan, atau komunikasi lainnya pada jurnalis melalui laman situs tersebut. 


Maka dengan begitu pembaca akan merasa bahwa dirinya dilibatkan dan dihargai, sehingga mereka semakin merasa senang membaca situs tersebut.


Community, mengingat saat ini pembaca media online tidak hanya bersifat pasif dalam membaca berita, seperti ketika membaca berita pada Koran atau televisi.


Sebab media Online memungkinkan pengguna untuk melakukan percakapan – percakapaan pendek untuk menanggapi isi berita, misalnya melalui kolom komentar. 


Sebagai timbal baliknya, jurnalis juga harus menanggapi interaksi dari pembaca tersebut, sehingga tercipta komunitas dan percakapan didalamnya.(*)

Iklan