Iklan

Iklan

,

Iklan

Demi Memenuhi Kebutuhan Nafkah Keluarga, Mas Hino Jajakan Dagangan Titipan Dengan Mengayuh Sepeda Ontel Hingga Puluhan Kilometer

Admin : Ady Prasetyo
Minggu, 23 Mei 2021, 17:53 WIB Last Updated 2021-05-23T10:53:00Z

 Penulis : Ratmaningsih | Kontributor Temanggung


Danang, dengan sepeda ontel dan daganganya ketika melayani pembeli anak-anak.


TEMANGGUNG, harian7.com - Danang (26) Warga Dusun Pendowo, Kecamatan Kranggan, Kabupaten Temanggung, ini harus rela mengayuh sepeda ontel berjarak puluhan kilometer demi mengais rejeki dengan menjual berbagai makanan ringan.


Sudah lebih setahun yang lalu, Mas Hino, begitu panggilan akrabnya menjajakan daganganya berupa Ketan lupis, Mie goreng, aneka jenang, es kelapa muda dan lainya dengan telaten dari satu daerah ke tempat lainya.


"Saya bisa sampai ke Kecamatan Ngadirejo, Parakan bahkan sampai daerah Muntilan dan Borobudur Magelang demi menjajakan dagangan saya dengan mengayuh sepeda tua saya ini sambil menawarkan makanan yang saya jual pada orang yang saya temui sepanjang jalan," Tuturnya ketika ditemui harian7.com pada minggu, (23)5/21).


Menurut pengakuanya, Semua dagangan yang dipasarkan ternyata bukan dari hasil buatanya sendiri namun dikumpulkan dari beberapa pengrajin yang menitipkannya. 


"Perhari penghasilan saya rata-rata hanya sebesar limapuluh ribu, itu saya anggap penghasilan terbesar saya, ini semua saya lakukan demi memenuhi nafkah keluarga, memang keadaan yang memaksa saya harus bekerja seperti ini" Ungkapnya.


Lebih lanjut, Saya berharap ada peningkatan untuk dagangan dan penghasilan saya, paling tidak saya bisa  berdagang tidak harus keliling kota seperti selama ini. Saya berharap punya kios, sehingga saya tidak harus capek-capek mengayuh sepeda tua ini," imbuhnya.


Danang mengaku pekerjaan yang digeluti selama ini tidak sesuai antara kerjakerasnya dengan penghasilan yang didapatkan. Karena ketika berjualan berkeliling banyak kendala yang di hadapi, Selain jarak yang ditempuh begitu jauh, saat hujan turun daganganya sering tidak laku.


"Walaupun makanan yang saya jajakan harganya murah, namanya rejeki, kadang dapat banyak, kadang sama sekali pulang tidak membawa hasil. Saya berharap semoga ada  yang tergerak hatinya membantu saya mendapatkan tambahan modal untuk usaha dagang saya". Pungkasnya. (*)



Iklan