Iklan

Iklan

,

Iklan

Sering Kebanjiran Saat Hujan Deras, Warga Desa Kalialang Purbalingga Mengeluh

Redaksi
Sabtu, 03 April 2021, 21:59 WIB Last Updated 2021-04-03T14:59:33Z
Sungai Klawing.


Laporan: Iwan Setiawan


PURBALINGGA,harian7.com - Bencana banjir  yang melanda Kabupaten Purbalingga akhir -akhir ini ternyata sangat berdampak kepada  desa Kalialang kecamatan Kemangkon , itu dikarenankan gugusan dari sungai Klawing .


Bati Yani Rahayu Kepala desa Kalialang kepada harian7.com  mengatakan ,  terjadinya longsoran  atau guguran sudah cukup lama semakin tahun semakin parah setelah terjadi banjir di tahun 2020 dimana tiap 20 tahun sekali akibat bencana tersebut imbasnya ke lahan warga yang rumahnya dipinggiran kali tersebut.


" Warga terdampak kurang lebih  20 kepala keluarga atau hampir satu RT.  Hal ini tentunya menjadi pemikiran kami dan rekan rekan perangkat karena membutuhkan penanganan serius salah satunya yaitu lahan yang ditempati itu saja tidak punya lahan lain sementara untuk penanganan membutuhkan dana tidak sedikit kalau dikafer dengan dana desa ( DD) belum mampu,"tuturnya.


"Pancang yang ada sejak tahun 2012 tujuanya untuk menahan erupsi tapi tidak bermanfat sama sekali , setiap hujan deras tanah terus terkikis oleh arus kali klawing  apa lagi hujan deras dan terjadi banjir keadaan itu membuat longsoran semakin parah,"keluh Beti .


Warga berkali kali menyampaikan pengaduan ke pemerintah desa untuk ditindak lanjuti dan dari desa sudah merapat dengan Badan Pemusawaratan Desa ( BPD ) untuk penanganan tapi melihat kondisi dari anggaran belum mampu mengatasi atau merealisasi keinginan warga.


"Selaku kepala desa kami terus melakukan trobosan ke pemerintah terkait, namun belum ada titik terang sampai hari ini,"imbuhnya . 



Sementara  Much Umar Faozi kepala BPBD Purbalingga   menjelaskan kita sudah melakukan berbagai langkah untuk Jangka menengah sudah ditinjau  pimpinan langsung , kedepan tentu ada rencana intervensi terkait wilayah dan sarpras pendukung sungai yg memang menjadi  kewenangan pemda dan tentunya jika ada dukungan anggaran APBD yang mencukupi. 


"Dikarenakan  sekarang pandemi Covid 19 masih terus, sehingga ada refocusing anggaran untuk penanggulangan dampak covid , baik sisi kesehatan, ekonomi dan pemberdayaan masyarakat Dan yang  menyangkut sungai besar seperti  klawing, gintung dan yang lainya dalam jangka panjang tentu kewenangan di BBWS propinsi,"paparnya.

 

"Maka kita selalu usulkan melalui proposal agar kedepan ada setidaknya road map, survay, juga penanganan untuk mitigasi bencana banjir, dimana harapannya sifat  intervensi nya permanen agar wilayah kecamatan  kemangkon dan kecamatan  bebas terdampak banjir," pungkasnya.(*)

Iklan