Iklan

Iklan

,

Iklan

Seleksi Pengisian Perangkat Desa Sidolaju Diduga Ada Kecurangan, LSM ICI Meminta Ujian Seleksi Diulang

Admin: Shodiq
Sabtu, 03 April 2021, 23:18 WIB Last Updated 2021-04-04T04:20:47Z

 

SAP disaat dimintai keterangan oleh anggota LSM/LBH ICI di Kantor ICI , Sabtu (3/4/2021) sore.


Laporan : Budi S | Kontributor Ngawi


NGAWI, harian7.com - Ujian Seleksi  Pengisian Perangkat Desa Sidolaju, Kecamatan  Widodaren, Kabupaten Ngawi, Jawa Timur telah dilaksanakan di Gedung SMP Negeri 4 Widodaren , Kecamatan Widodaren  , Kabupaten Ngawi pada Rabu (31/3/2021) lalu.



Seleksi pengisian Perades tersebut di ikuti 77 peserta  untuk mengisi 3 formasi yang kosong yakni Kasi Pemerintahan , Kaur Perencanaan dan Kasi Kesejahteraan.



Namun dalam pelaksanaannya diindikasi tidak transparan dan diduga terjadi kecuranganan.


Hal tersebut di ungkapkan oleh salah satu peserta seleksi Perades SAP (27) saat mengadu ke kantor LSM/LBH Indonesia Corruption Investigation , Sabtu (3/4/2021) sore. Dalam pengaduannya tersebut, SAP mengatakan bahwa salah satu indikasi kecurangan tersebut adalah tidak transparansinya Tim Panitia Pengisian Perangkat Desa.


" Saat masuk ujian tertulis ada peserta yang mejanya ditukar panitia. Setelah selesai ujian tertulis hasil di koreksi sesama peserta dalam satu ruangan tersebut  selanjutnya hasilnya di bacakan oleh peserta kemudian dicatat pengawas," ucapnya.



SAP menambahkan dalam pelaksanaan ujian tersebut ditemukan peristiwa penukaran labtop  peserta yang error oleh panitia.



" Kejanggalan fasilitas labtop,  peserta harus bawa sendiri - sendiri. Yang lebih janggal lagi ada penukaran labtob oleh panitia milik saudari Puddwi Kurnia DZ ( peserta yang lolos seleksi -red) dengan labtob milik panitia," tuturnya kepada harian7.com.



Lebih lanjut SAP menyampaikan bahwa panitia melakukan pembiaran  saat waktu ujian komputer sudah habis.



"Saat waktu ujian komputer sudah habis, saudari Puddwi Kurnia DZ masih mengerjakan ujian,  namun saat saya sampaikan ke Pengawas,  pengawas tidak menghiraukan," jelasnya.



Hal yang sama juga di sampaikan peserta lain yang tidak bersedia di sebut namanya.



" Dalam pengoreksian hasil ujian komputer, panitia hanya menggunakan satu flashdisk untuk mencopy hasil ujian komputer peserta. Kalau sistemnya begini patut diduga ada kecurangan.Lebih mencurigakan lagi untuk mengoreksi dan menilai hasil ujian -+ 6 jam baru diumumkan," jelasnya dengan gamblang.



Sementara  sampai berita ini dinaikkan Tim Panitia Seleksi Pengisian Perades belum bisa di konfirmasi.



Terpisah Direktur Indonesia Corruption Investigation (ICI) Dr Krisnha Djaya Darumurty, S.H., M.H melalui Koordinator Bidang Humas dan IT M Nur Aini, S.Ikom meminta kepada Tim Panitia Seleksi Pengisian Perades untuk menyelenggarakan ujian seleksi ulang.



"Apabila dalam pelaksanaan ujian seleksi pengisian Perades Sidolaju ditemukan cukup bukti kecurangan dan ketidak transparans maka, kami meminta kepada Dinas Pemberdayaan dan Masyarakat Desa Kabupaten Ngawi untuk mengkaji ulang hasil seleksi pengisian Perades tersebut," tegasnya.


Lebih lanjut ICI berharap jika ditemukan cukup bukti dan saksi dalam pelaksanaan ujian seleksi Tim Panitia Seleksi Pengisian Perades, ICI meminta untuk dilakukan ujian ulang.


" Kami (ICI- red) sedang mengumpulkan bahan keterangan dan barang bukti. Jika Pulbaket sudah cukup segera akan melaporkan ke Ombudsman RI  Perwakilan Jawa Timur dan Instansi terkait," pungkasnya.(*)

Iklan