Iklan

Iklan

,

Iklan

 


Rumahku Adalah Surgaku, Itulah Yang Saat Ini Dirasakan Mbah Pasiyem, Mimpinya Terwujud Berkat Kepedulian "Jupe" dan Para Tangan Dermawan

Redaksi
Selasa, 27 April 2021, 02:36 WIB Last Updated 2021-04-26T21:15:40Z

Danramil Jambu Kapten Cba Sudir didampingi Batituud Peltu  cahyo Nugroho Y bintara tinggi tata urusan dalam

Laporan: Bang Nur


UNGARAN,harian7.com - Kebahagiaan kini tengah dirasakan Mbah Pasiyem, seorang nenek yang menderita kelumpuhan. Pasalnya rumah yang dulunya jauh dari kata layak, kini telah usai direnovasi, sehingga iapun tak lagi was-was dan nyaman saat beristirahat. Sehingga, peribahasa rumahku adalah surgaku terwujud dan ia rasakan di usia senja.


Sebagai ungkapan rasa syukur, baru-baru ini digelar syukuran sekaligus buka bersama dirumah barunya. Nampak turut hadir dan turut merasakan kebagian Mbah Pasiyem, puluhan warga Kelurahan Gondoriyo Kecamatan  Jambu Kabupaten Semarang, juga berduyung-duyung masuk ke rumah baru Mbah Pasiyem. Mereka yang hadir lengkap, dari remaja, orang tua hingga lansia teman sejawat Mbah Pasiyem.


Shinta Ardhan koordinator aksi berbagi dan peduli Mbah Pasiyem, kepada harian7.com, Senin (26/4/2021) mengatakan, mereka datang untuk menghadiri tasyakuran dan buka bersama di rumah lansia lumpuh yang baru saja dibantu renovasi rumah, dapur dan pembangunan kamar mandi oleh Jaringan Jurnalis Perempuan Jawa Tengah dan Jajaran Koramil 11 Jambu. 


"Aksi peduli Mbah Pasiyem ini adalah aksi dadakan dan spontan. Kami bukan lembaga donasi yang kerjanya buka donasi secara terstruktur dan terencana,"tutur Shinta.


Diungkapkan Shinta, kepedulian beberapa orang yang bergabung dengan kami, itu hanya dampak reaksi dari tulisan yang dihasilkan jurnalis. Jaringan donatur kami spesial. 


"Mereka tergerak karena menyimak cerita dibalik sosok lemah, menderita yang kami temukan tidak sengaja lewat pengamatan dan liputan. Dan fokus kami selalu kisah perempuan dan anak,"jelas Shinta.

Kamar baru Mbah Pasiyem.


Shinta menambahkan, Jaringan Jurnalis Perempuan (Jupe) merasa sangat bersyukur aksi spontan membantu merenovasi dapur layak dan kamar tidur serta bangun kamar mandi  untuk Mbah Pasiyem selesai sangat cepat berkat dukungan penuh Jajaran Koramil 11 Jambu. 


"Kami menemukan Mbah Pasiyem tanggal 14 April, buka donasi lima hari langsung mulai pembangunan 21 April dan selesai hari ini, 25 April. Kerja keras anggota Koramil 11 Jambu luar biasa. Bantu tenaga, kloset, renovasi atap dan cat rumah,"tambah Shinta.


Shinta menyebut aksi sosial membantu lansia seperti ini bagian dari tugas jurnalis. " Semacam rangkaian aksi 3 M, menemukan, menulis dan membantu," terangnya.


Sementara, Danramil Jambu Kapten Cba Sudir mengatakan anggotanya tergerak membantu Mbah Pasiyem suka rela tanpa dibayar karena itu bagian dari tugas melindungi rakyat.


" Saya bersyukur punya anggota yang gigih, kerja mulai pagi sampai malam yang tidak kenal lelah,"kata Kapten Sudir bangga.


Pendamping Danramil, Bintara Tinggi Tata Urusan Dalam Peltu  Cahyo Nugroho Yudiarto menambahkan, anggota Koramil 11 Jambu  yang turun membantu lansia lumpuh Mbah Pasiyem ini akan mendapatkan penghargaan khusus.


"Penghargaannya adalah kepercayaan dari masyarakat. Itu penghargaan tertinggi bagi kami. Nanti suatu saat kami membutuhkan masyarakat, mereka siap hadir juga untuk kami," tegas Peltu Cahyo Nugroho Yudiarto.


Sementara itu di rumah Mbah Pasiyem tampak sejumlah remaja putri, ibu-ibu dan anak cucu Mbah Pasiyem tampak sibuk dan semangat menyiapkan sajian makanan untuk warga yang akan hadir di acara tasyakuran dan buka bersama sore harinya. Acara syukuran benar-benar disiapkan penuh kegembiraan. 



"Kami masih merasa seperti mimpi. Lima hari yang lalu dapur kami masih seperti itu, berantakan, tidak layak. Sekarang bersih dan rapi. Alhamdulilah juga akhirnya kami punya kamar mandi yang bagus. Dulu mau punya kamar mandi hanya dalam mimpi, kami tidak punya dana. Ini seperti mukjizat bantuan hadir dalam hitungan jam," kata Kasirah anak kedua Mbah Pasiyem haru.


Jaringan dermawan berbagi dan peduli Mbah Pasiyem kali ini kolaborasi jejaring jurnalis perempuan, diantaranya pengusaha buruh migran asal Jambu yang sukses di Taiwan Kesi Fatimah, Pimpinan PT Mandom Indonesia Solo Agus Kristianto, Dokter bedah RS Kariadi dr Riza Prihadi, Pengusaha Event Organizer Retno M Kasmuri dan Munji Organizer, Aktifis sosial Kholis, Pengusaha Muda Wildan Adi Nugraha, Penggiat UMKM Arum Nugroho dan Lawyer Mirzam Indarto dan Jaringan Jurnalis Perempuan Jawa Tengah. (*)


Iklan