Iklan

Iklan

,

Iklan

Tanam 2.600 Pohon Bibit Pohon, Ganjar: "Kawasan Embung Kedung Banteng Bisa Jadi contoh Rehabilitasi Lahan Bekas galian C"

Redaksi
Jumat, 12 Maret 2021, 01:41 WIB Last Updated 2021-03-11T18:41:48Z
Gubernur Jateng Ganjar Pranowo saat menanam bibit pohon.


Editor: Shodiq


BOYOLALI,harian7.com - Kawasan Embung Kedung Banteng di Desa Cabean Kunti, Kecamatan Cepogo, Kabupaten Boyolali, bisa menjadi contoh rehabilitasi lahan bekas galian C yang rusak atau ditanggalkan.


Hal itu disampaikan Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo usai acara penanaman pohon di sekitar kawasan Embung Kedung Banteng, Kamis (11/3/2021). Turut hadir dalam acara tersebut Bupati dan Wakil Bupati Boyolali, DLHK Provinsi Jawa Tengah, kepala desa dan masyarakat Desa Cabean Kunti.


“Ini menjadi inspirasi. Jadi Embung Kedung Banteng ini harapan kita nanti akan menjadi tempat pariwisata. Kalau kita lihat inspirasinya adalah banyak tempat galian C yang rusak atau mungkin ditanggapi. Ternyata kalau kita tata ulang bisa menjadi tempat yang bagus. Ini nanti akan menjadi tempat pariwisata, ”kata Ganjar, yang datang ke lokasi sambil gowes bersama istri, Atikoh.


Dibangun dengan embung seluas dua hektar, di sekitar kawasan tersebut juga dijadikan tempat rehabilitasi lahan kritis atau rusak akibat tambang galian C. Sekitar 2.600 pohon, terdiri atas pohon trembesi dan buah-buahan yang ditanam di lahan seluas satu hektar.


Menurut Ganjar, gerakan menanam pohon di lereng Gunung Merapi tersebut, rehabilitasi lahan juga sangat penting untuk melestarikan sumber mata air. Apalagi di Desa Cabean Kunti terdapat beberapa sumber mata air atau oleh warga disebut Sendang Pitu (Sendang Tujuh).


“Semakin banyak pohon yang ditanam, harapan kita sumber udara semakin banyak dan itu akan menjadi tempat kehidupan. Kalau sekarang kita tanami, mudah-mudahan nanti anak cucu kita yang merasakan dan pariwisata akan berjalan. Ini contoh, ”jelasnya.


“Beberapa tempat yang mesti direhabilitasi, karena galian C sebenarnya bisa dibuat semacam ini. Jadi nanti semuanya bisa terinspirasi, ”tegas Ganjar.


Kepala Dewa Cabean Kunti, Khamid Winardi, mengatakan Embung Kedung Banteng selesai dibangun pada Oktober 2020 lalu. Pembangunan tersebut dilakukan untuk memanfaatkan lahan bekas tambang pasir yang tidak dapat diandalkan.


"Terima kasih Bapak Gubernur berkenan hadir di Embung Kedung Banteng. Ini dulunya bekas penambangan pasir, dulu keadaannya kritis. Kemudian diusulkan untuk dijadikan embung. Setelah ini akan dibuat sebagai tempat pariwisata untuk daerah sekitarnya. Embung akan mengalirkan kebutuhan perairan dan akan diolah menjadi sumber air bersih, ”katanya. (PIG/HJ)

Iklan